Pemkab Bojonegoro Intensifkan Pengamanan Nataru hingga Antisipasi Bencana Alam
Jumat, 19 Desember 2025 14:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro semakin gencar mempersiapkan langkah-langkah pengamanan dan kesiapsiagaan jelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai potensi kerawanan sosial, gangguan keamanan, hingga risiko bencana selama masa libur akhir tahun yang biasanya ramai.
Dalam rapat kordinasi antar instansi yang digelar Kamis (18/12/2025) kemarin, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono mengatakan Pemkab berkomitmen penuh agar masyarakat bisa menikmati libur Nataru dengan tenang dan nyaman. Berbagai risiko potensial dibahas mendalam, mulai dari lonjakan mobilitas warga, kemacetan di jalur transportasi, kegiatan ibadah, kunjungan wisata, hingga ancaman bencana alam akibat cuaca ekstrem yang semakin tidak terduga.
Bupati Wahono menegaskan bahwa setiap tahun selalu ada tantangan baru yang perlu diantisipasi dengan teliti. Khusus di akhir 2025 ini, salah satu yang menjadi perhatian adalah kebijakan diskon tarif kereta api yang bisa memicu peningkatan jumlah penumpang secara signifikan.
"Kondisi seperti ini harus diimbangi dengan pengamanan dan pengaturan arus perjalanan yang matang, supaya masyarakat tetap merasa aman dan nyaman," katanya.
Menurutnya, kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat adalah kunci untuk menjaga stabilitas daerah. Sinergi antar sektor harus maksimal, terutama dalam hal keamanan, ketertiban masyarakat, serta kenyamanan bagi umat yang merayakan Natal dan Tahun Baru—sebagai bentuk nyata toleransi beragama.
"Posko pengamanan dan posko siaga bencana wajib responsif terhadap setiap laporan dari warga. Prioritas utama adalah keamanan lingkungan sekitar, tempat ibadah, serta ketertiban umum," tegas Bupati.
Di sisi lain, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bojonegoro, Machmuddin, membeberkan data dari Bappenas bahwa sepanjang Januari hingga November 2025 saja sudah tercatat 2.942 kejadian bencana di berbagai daerah Indonesia.
Iklim yang semakin ekstrem membuat risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor semakin tinggi. Oleh karena itu, kesiapsiagaan dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, menjadi sangat krusial.
Machmuddin juga menyinggung kebijakan nasional diskon tiket kereta api hingga 20 persen yang mulai berlaku sejak 12 Desember 2025. Kebijakan ini diprediksi jadi pendorong utama naiknya mobilitas masyarakat selama Nataru, sehingga perlu antisipasi ekstra di tingkat daerah.
Untuk kebencanaan, BPBD bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait telah menyepakati beberapa langkah konkret, seperti pemetaan ulang wilayah rawan bencana, pengecekan kesiapan peralatan dan logistik, serta memastikan jalur evakuasi lancar.
Camat dan kepala desa di seluruh Bojonegoro juga diinstruksikan untuk mengaktifkan sistem peringatan dini di wilayahnya masing-masing, serta melaporkan secepatnya jika ada kejadian. Sosialisasi kepada warga tentang prosedur penyelamatan diri, titik kumpul aman, dan nomor layanan darurat pun terus digencarkan, agar kepanikan bisa diminimalkan jika bencana benar-benar terjadi.
Dengan persiapan matang ini, Pemkab Bojonegoro berharap libur Nataru berjalan lancar, aman, dan membahagiakan bagi semua warga.(red/toh)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Mohamad Tohir
Publisher: Mohamad Tohir




























.md.jpg)


