News Ticker
  • Kolaborasi dengan EMCL dan Ademos, PBSI Bojonegoro Gelar Pelatihan Cetak 30 Pelatih Berlisensi
  • Kepala Dinkes Bojonegoro Imbau Dapur SPPG Segera Urus Sertifikat Penjamin Mutu
  • Bupati Wahono Sidak ke Dapur SPPG, Pastikan MBG Aman Dikonsumsi
  • Pasar Rakyat HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro
  • Puluhan UMKM Meriahkan Pasar Rakyat HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur di Padangan, Bojonegoro
  • Pasar Rakyat di Padangan, Bojonegoro Meriahkan HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur
  • Wakil Bupati Bojonegoro Datangi Siswa di Kedungadem yang Diduga Keracunan MBG
  • Ratusan Siswa di Kedungadem, Bojonegoro Diduga Keracunan MBG
  • Semua SPPG MBG di Bojonegoro Belum Punya SLHS
  • Pembangunan Pasar Ngawen Blora Diharapkan Geliatkan Perekonomian Kembali
  • Bojonegoro Raih Penghargaan Investment Award di Jatim Fest 2025
  • PN Bojonegoro Kembali Gelar Sidang Perkara Pembunuhan di Musala Al Manar Kedungadem
  • Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi Tinjau Langsung Perbaikan Jalan Todanan–Ngawen
  • Dampak Pemangkasan Dana TKD di APBN 2026, DBH untuk Bojonegoro Turun Rp 1,68 Triliun
  • Alokasi Dana Transfer Pusat ke Daerah Tahun 2026 untuk Bojonegoro Turun Rp 1,46 Triliun
  • Atasi Permasalahan Kekeringan, Pertamina Bangun Embung Watu Macan Berbasis Agroforestri
  • World Heart Day 2025 di Bojonegoro, Bupati Wahono Tegaskan Pentingnya Pola Hidup Sehat
  • Sejumlah Siswa SD di Bojonegoro Alami Mual dan Muntah-Muntah Usai Santap MBG
  • Buka Sosialisasi Gerimis Madu, Wabup Harapkan Muncul Kreasi Olahan Makan Bergizi untuk Anak
  • Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan
  • Diduga Tercemar, Sungai Bengawan Solo di Bendung Gerak Bojonegoro Tampak Menghitam
  • Cara Warga Bojonegoro Bangun Ekonomi Mandiri Berbekal Dana Desa dan Pendampingan dari ExxonMobil
  • Voucher Tiket ‘Offline’ Konser Dewa 19 di Bojonegoro Bisa Diperoleh di Tiket Box Resmi
  • Semangat Guru Bojonegoro Hidupkan Kembali Pusat Belajar Guru yang Sempat Mati Suri
Kepala Dinkes Bojonegoro Imbau Dapur SPPG Segera Urus Sertifikat Penjamin Mutu

Kepala Dinkes Bojonegoro Imbau Dapur SPPG Segera Urus Sertifikat Penjamin Mutu

Bojonegoro - Sebanyak 66 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bojonegoro belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Meskipun demikian, semua SPPG tersebut telah beroperasi dan mendistribusikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada ribuan siswa. Karena itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro, Ninik Susmiati, mengimbau agar semua SPPG segera mengurusnya.

Ninik Susmiati, mengungkapkan bahwa dari 66 SPPG yang beroperasi, belum ada satupun yang memiliki sertifikat penjamin mutu kesehatan dan kebersihan tersebut. "Yang operasional ada 66. Belum ada yang punya SLHS," ungkap Ninik, Senin (06/10/2025) petang.

Ninik menegaskan bahwa berdasarkan surat edaran resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN), seluruh SPPG harus segera mengurus sertifikat ini, dan akhir bulan Oktober mendatang, seluruhnya harus sudah mengantongi. "Kalau edaran dari BGN, akhir Oktober harus sudah punya SLHS," tegasnya.

Ninik juga menghimbau kepada para mitra yang hendak mendirikan SPPG untuk segera melengkapi SLHS terlebih dahulu sebelum beroperasi. Selain itu, ia juga berharap dapur SPPG dapat merata ke wilayah pelosok Kabupaten Bojonegoro, seperti Kecamatan Sekar dan Kedewan. "Menjangkau juga yang di pelosok. Jangan menumpuk di kota dan daerah dekat kota. Sebelum operasi, harus punya SLHS," jelasnya.

Sementara itu, terdapat 5 sekolah yang tersebar di 3 kecamatan yang diduga mengalami keracunan usai menyantap menu MBG.

Berikut rincian kasus keracunan:

  • SDN Semanding, Kecamatan Kota Bojonegoro: 7 siswa mengalami keracunan usai menyantap MBG pada Rabu (24/9/2025), dengan 4 siswa dirawat di IGD RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dan 3 lainnya dirawat di Puskesmas setempat.
  • SMPN 2 Balen: 150 siswa mengeluh sakit perut dan tidak masuk sekolah usai menyantap MBG pada Kamis (25/9/2025).
  • Kecamatan Kedungadem: Ratusan siswa dilaporkan keracunan usai menyantap MBG pada Rabu-Kamis (1-2/10/2025). SMAN 1 Kedungadem merupakan sekolah yang paling banyak terdampak, dengan 22 siswa dirawat di Puskesmas, 50 ditangani di ruang UKS sekolah, dan 61 siswa tidak masuk sekolah karena sakit. Selain itu, SDN Tumbrasanom juga melaporkan 4 siswa yang mengeluh sakit perut dan pusing, sedangkan MTs Plus Nabawi melaporkan 6 siswa yang sakit, dengan rincian 2 dirawat di Puskesmas, 3 di ruang UKS, dan 1 siswa sudah kembali beraktivitas di sekolah.

Pemkab Bojonegoro menegaskan komitmennya agar program nasional ini berjalan dengan baik agar manfaatnya bisa terasa. (red/toh)

Reporter: Tim Redaksi
Editor: Mohamad Tohir
Publisher: Mohamad Tohir
Berita Terkait

Videotorial

Pasar Rakyat HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro

Berita Video

Pasar Rakyat HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro

Bojonegoro - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, menggelar Pasar Rakyat Jawa Timur di Lapangan Desa Padangan, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. ...

Opini

Bulan Muharam, Sejarah Awal Tahun Baru Islam

Bulan Muharam, Sejarah Awal Tahun Baru Islam

Tanggal 07 Juli 2024, merupakan hari yang cukup istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, karena hari itu bertepatan dengan ...

Infotorial

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

"ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama petani di jalur pipa Lapangan Banyu Urip, terus mengembangkan pertanian berkelanjutan dan aman. Hasil panen ...

Wisata

Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025

Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bakal menggelar Festival Geopark 2025. Festival Geopark 2025 ...

1759869958.7236 at start, 1759869959.117 at end, 0.39336109161377 sec elapsed