Ratusan Hektar Tembakau di Bojonegoro Terendam Banjir, Petani Merugi
Senin, 10 November 2025 13:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro– Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bojonegoro selama sepekan terakhir menyebabkan ratusan hektar lahan tembakau terendam air. Akibatnya, tanaman tembakau yang sudah siap panen mengalami kerusakan parah.
Sedikitnya sekitar 300 hektar tanaman tembakau di sejumlah desa terdampak banjir, di Kecamatan Baureno, serta di Kecamatan Sumberrejo.
Tanaman tembakau yang semula tumbuh subur kini mendadak layu bahkan mati akibat terendam air selama beberapa hari. Kondisi ini membuat para petani setempat meradang karena tanaman yang telah mereka rawat selama dua bulan terakhir kini rusak dan sulit diselamatkan.
Salah satu petani di Desa Banjaran, Lazim, mengaku mengalami kerugian besar akibat hujan deras yang membuat seluruh lahan tembakaunya tergenang. Menurutnya, modal yang telah dikeluarkan untuk proses pembibitan, penanaman, hingga pemupukan kini terancam hilang.
“Tembakaunya kebanjiran. Biasanya bisa dipanen dua sampai tiga kali, tapi karena hujan lebat, hasil panen rusak dan harga jual turun drastis. Kalau seperti ini jelas rugi, tapi mau bagaimana lagi,” ujar Lazim dengan nada kecewa, Senin (10/11/2025).
Untuk mengurangi kerugian yang lebih besar, sebagian petani nekat memetik semua daun tembakau yang masih tersisa, meskipun dengan harga jual yang sangat rendah. Saat ini, harga tembakau kering rajang di tingkat petani hanya berkisar Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram, turun drastis dari harga sebelumnya yang sempat mencapai Rp45 ribu per kilogram.
Para petani berharap curah hujan tinggi yang melanda wilayah Bojonegoro segera reda dan kondisi kembali normal. Sebab, tembakau merupakan tanaman kering yang tidak membutuhkan banyak air. Jika cuaca buruk terus berlanjut, mereka khawatir akan mengalami kerugian yang lebih besar.(red/toh)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Mohamad Tohir
Publisher: Mohamad Tohir


























.md.jpg)


