Donasi untuk Balita Penderita ‘Urethral Stricture’ di Kapas, Bojonegoro Mulai Berdatangan
Selasa, 12 Agustus 2025 13:30 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Donasi atau sumbangan untuk Naril Izzan Khoirulloh, seorang balita berusia 2 tahun 5 bulan, warga Desa Tapelan RT 010 RW 002, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur penderita “urethral stricture” atau penyempitan abnormal pada uretra, yaitu saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh atau dapat disebut tidak memiliki anus, mulai berdatangan.
Donasi kali ini datang dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur Fraksi Partai Gerindra dari daerah pemilihan (Dapil) Bojonegoro-Tuban, Budiono.
Politikus Partai Gerindra asal Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro ini mengunjungi rumah Naril Izzan Khoirulloh. Selasa siang (12/08/2025).
Kedatangan Budiono disambut oleh Juli Astutik (30), ibu kandung Naril Izzan Khoirulloh. Sementara suaminya Moch Siswanto (40) atau ayah kandung Naril Izzan Khoirulloh sedang bekerja sebagai kuli bangunan.
Dalam kunjungan tersebut terungkap bahwa Naril Izzan Khoirulloh bakal menjalani operasi lanjutan pada 10 September 2025 mendatang.
Budiono, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Fraksi Partai Gerindra saat kunjungin rumah Naril Izzan Khoirulloh, balita penderita “Urethral Stricture” di Bojonegoro. (Aset: Istimewa)
Kepada awak media, Budiono menyatakan kesiapannya untuk membantu pembiayaan operasional keluarga selama proses pengobatan berlangsung, termasuk kebutuhan transportasi Bojonegoro–Surabaya pulang-pergi.
"Kedatangan kami untuk memberikan dukungan kepada keluarga Nazril. Saya juga sudah menghubungi Dirut RS Dr Soetomo Surabaya terkait operasinya," ujar Budiono.
Menurutnya, berdasarkan informasi dari pihak RS Dr Soetomo Surabaya, operasi lanjutan terhadap Nazril dijadwalkan pada 10 September 2025 mendatang.
"Saya menerima informasi dari Bu Dirut katanya operasi dijadwalkan 10 September, tapi kalau bisa saya meminta untuk dilakukan segera, jika itu memungkinkan," tuturnya.
Sementara itu, ibu kandung Naril Izzan Khoirulloh, Juli Astutik, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan tersebut dan berharap anak keduanya bisa segera mendapatkan tindakan medis.
“Terima kasih atas dukungannya. Semoga anak saya bisa segera mendapatkan tindakan medis.” tutur Juli Astutik.
Sekadar diketahui, sejak usia kandungan lima bulan, Naril Izzan Khoirulloh didiagnosa menderita “Urethral Stricture” atau penyempitan abnormal pada uretra, yaitu saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh atau dapat disebut tidak memiliki anus.
Selanjutnya pada 17 Maret 2023, Naril Izzan Khoirulloh lahir di RSUD dr Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dalam kondisi tidak punya anus. Dan saat umur dua hari menjalani operasi pemasangan kateter.
Kemudian saat umur tiga bulan, Naril Izzan Khoirulloh menjalani operasi lagi di RSUD Kabupaten Kediri untuk pembuatan anus buatan, namun setelah operasi tidak bisa pipis sehingga harus dilakukan operasi lanjutan.
Karena keterbatasan peralatan dan dokter ahli bedah, operasi lanjutan untuk Naril Izzan Khoirulloh harus dilaksanakan di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Dan pada 13 Desember 2023 Naril Izzan Khoirulloh dibawa ke RSUD Dr Soetomo Surabaya, namun hampir dua tahun, kepastian jadwal operasi untuk Naril Izzan Khoirulloh tak kunjung didapatkan.
Selanjuntya pada Senin (11/08/2025), Naril Izzan Khoirulloh dipanggil untuk melakukan kontrol di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Dan setelah dilakukan pemeriksaan, Naril Izzan Khoirulloh dijadwalkan menjalani operasi lanjutan pada 10 September 2025.
Di sisi lain, kondisi ekonomi kedua orang tuanya turut menjadi hambatan. Ayah Naril Izzan Khoirulloh, Moch Siswanto (40), hanya bekerja sebagai buruh bangunan, sementara ibunya Juli Astutik berjualan cireng di rumahnya. Dan setiap kontrol ke rumah sakit, mereka harus menempuh perjalanan menggunakan transportasi umum.
Minimnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro turut menjadi sorotan karena hingga kini belum ada bantuan berarti kepada kedua orang tua Naril Izzan Khoirulloh.
Karena kondisi kedua orang tuanya yang tergolong kurang mampu tersebut mengundang pada donatur datang memberikan bantuan. (red/imm)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo