Bendung Gerak Karangnongko
Progres Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Masuk Tahap Pembebasan Lahan
Jumat, 01 Desember 2023 20:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Progres pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendung Gerak Karangnongko yang terletak di Sungai Bengawan Solo, antara Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, dan Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, saat ini terus berjalan dan saat ini memasuki tahap pembebasan lahan.
Proses pembebasan lahan untuk Bendung Gerak Karangnongko tersebut dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.
Kepala Desa Kalangan, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Kasmani, menjelaskan bahwa dalam proyek Bendung Gerak Karangnongko tersebut terdapat 397 bidang lahan yang terdampak. Dan sudah ada 155 bidang yang mengikuti musyawarah penetapan ganti untung.
“Dari 155 bidang itu, hanya 11 bidang yang masih menunggu kepastian hibah bangunan,” kata Kasmani. Jumat (01/12/2023).
Adapun untuk besaran ganti untung yang diterima warga, Kasmani mengaku tidak mengetahui secara pasti, namun ia memperkirakan rata-rata tanah warga dinilai Rp 150 ribu per meter persegi.
“Saya tengah mengupayakan mengajukan hibah bangunan kepada Pemkab Bojonegoro,” tuturnya.
Suasana pembayaran ganti untung kepada warga Desa Kalangan, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, yang terdampak proyek Bendung Gerak Karangnongko. (Aset: Istimewa)
Kasmani menjelaskan bahwa sebanyak 155 warga Desa Kalangan pemilik lahan telah mengikuti musyawarah pada Senin (27/11/2023) lalu. Dan hampir 90 persen warga telah menyetujui dan menerima ganti untung.
“Tinggal 11 bidang saja, tapi dasarnya mereka setuju dan mau tanda tangan, asalkan bangunan rumah dihibahkan kembali,” kata Kasmani.
Kasmani mengakui jika ada warga yang kecewa dengan harga yang ditetapkan. Namun demikian, banyak yang setuju dan telah menandatangani kesepakatan ganti untung.
“Paling rendah, warga menerima 300 juta rupiah untuk sawah saja. Sebagian besar dapat 2 miliar rupiah lebih,” kata Kasmani.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (PU SDA) Bojonegoro, Hery Widodo, mengungkapkan bahwa untuk hibah bangunan, warga bisa mengajukan proposal ke Pemkab Bojonegoro untuk dimintakan persetujuan Bupati Bojonegoro.
“Diajukan dulu saja melalui pemerintah desa masing-masing,” kata Hery Widodo.
Untuk diketahui, Bendung Gerak Karangnongko akan dibangun di Sungai Bengawan Solo yang ada di perbatasan Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (untuk sisi kanan), dengan Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah (untuk sisi kiri), dengan tipe concrete gravity, dengan daerah tangkapan seluas 10,03 kilometer persegi, dan berdaya tampung efektif sebesar 59,1 juta meter kubik.
Bendung Gerak Karangnongko diharapkan mampu memberikan pasokan Daerah Irigasi (DI) Karangnongko kanan (Kabupaten Bojonegoro) seluas 5.203 hektare dan Daerah Irigasi (DI) Karangnongko kiri (Kabupaten Blora) seluas 1.747 hektare.
Selain itu, Bendung Gerak Karangnongko nantinya juga bermanfaat untuk air baku PDAM Bojonegoro, PDAM Blora, dan PDAM Tuban dengan volume air baku sebesar 500 liter per detik bagi kawasan Kabupaten Ngawi dan kawasan lainnya.
Hadirnya bendung gerak tersebut dapat bermanfaat cukup luas bagi masyarakat, salah satunya adalah daerah irigasi Karangnongko, yang nantinya akan didapat masyarakat setelah pembangunan Bendung Gerak Karangnongko selesai. (ads/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo