Bupati Harap Kampung Jargas di Kabupaten Blora Diperluas
Rabu, 16 November 2022 11:00 WIBOleh Priyo SPd
Blora - Bupati Blora H Arief Rohman, pada Selasa (15/11/2022) mendatangi Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kunjungan tersebut dalam rangka mengupayakan agar kampung jargas di Kabupaten Blora diperluas. Tidak hanya di pedesaan, melainkan jargas bisa sampai di perkotaan.
Kepada awak media ini Bupati menyampaikan bahwa dirinya menyempatkan untuk bersilaturahmi ke Ditjen Migas Kementerian ESDM dan bertemu dengan Direktur Pembinaan Program Migas, Mustafid Gunawan.
"Kami sampaikan usulan pembangunan energi migas, termasuk penambahan jargas." tutur Bupati Arief, Rabu (16/11/2022) melalui sambungan telepon selulernya.
Bupati berharap ke depan Kementerian ESDM bersama Pertamina dan PGN bisa menambah luasan jargas di Kabupaten Blora.
"Tidak hanya di pedesaan, mimpi kita bisa sampai perkotaan seperti Prabumulih,” kata Bupati Arief.
Bupati Blora H Arief Rohman, saat berkunjung ke Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta. Selasa (15/11/2022) (foto: Dok. Istimewa)
Menurutnya, Prabumulih ditetapkan sebagai Kota Gas terbesar di Indonesia pada tahun 2019 lalu. Karena sebanyak 42.668 rumah telah teraliri jaringan gas.
Sementara d Kabupaten Blora, manfaat jargas kini telah mengaliri sekitar 4.495 pelanggan rumah tangga, dan satu pelanggan UMKM. Pelanggan rumah itu tersebar di Desa Sumber, Mojorembun, Wado, Pulo, Tanjung, Kemantren, Kapuan, dan Medalem.
“Terima kasih kepada Kementerian ESDM, Pertamina, dan PGN. Kami berharap program jargas di Blora bisa terus diperluas. Agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat yang lebih luas lagi. Apalagi sumber gasnya juga dari bumi Blora sendiri, yakni dari sumur PT Pertamina Central Processing Plant (CPP) Blok Gundih di Desa Sumber, Kradenan,” kaa Bupati.
Keberadaan kampung jaringan gas rumah tangga atau kampung jargas di wilayah Blora selama ini dinilai mampu mengubah desa miskin menjadi desa mandiri, bebas gas elpiji bersubsidi.
"Masyarakat merasa lebih hemat dan terbantu dengan adanya jargas di desanya, tanpa harus bingung gonta-ganti gas melon." kata Bupati.
Terpisah, salah satu warga Desa Sumber, Kecamatan Kradenan Sukarti (56), yang berprofesi sebagai penjual kopi di tepi Jalan Menden-Peting mengaku kini lebih mudah untuk memasak seduhan kopi bagi pelanggannya dengan menggunakan api jargas yang terpasang di rumahnya.
“Sudah beberapa tahun terakhir saya pakai jargas. Tidak khawatir kehabisan gas, karena bisa dinyalakan kapan saja 24 jam. Selain untuk jualan kopi, juga untuk masak. Tidak menimbulkan asap seperti tungku kayu bakar. Sebulan hanya habis sekitar 50 ribu hingga 60 ribuan. Lebih irit, hemat, dan aman, daripada pakai gas melon,” ujar Mbah Karti.
Menurut Mbah Karti, para tetangganya juga merasakan manfaat dari program jargas rumah tangga. "Kami berharap program jargas seperti ini bisa terus ditingkatkan." kata Mbah Karti.
Sementara itu, petugas Jasa Penunjang Migas PGN Area Blora, Bagas Indra Permadi, mengemukakan bahwa pihaknya secara berkala juga melakukan pengecekan dan perawatan jaringan gas yang telah aktif mengaliri masyarakat.
“Stasiun gas selalu kita periksa dan dirawat. Jika ada masalah di pelanggan rumah tangga kita juga hadir langsung ke rumah-rumah untuk memperbaikinya. Harga jargas ini hanya Rp 4.250 per meter kubik,” tutur Indra Permadi. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo