Ketua TP PKK Bojonegoro, Cantika Wahono, Apresiasi Arisan Sampah Emak-Emak Berdampak
Jumat, 05 Desember 2025 15:30 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, mengunjungi Komunitas Arisan Sampah Mapak (Emak-emak Berdampak) di Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Jumat (05/12/2025).
Kunjungan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap inovasi masyarakat dalam menjalankan Gerakan Pengelolaan Sampah dan Perilaku Hidup Bersih, yang dikenal sebagai Gerbang Sapu Bersih.
Cantika Wahono menyaksikan langsung bagaimana komunitas tersebut menjalankan arisan sampah kontribusinya dalam mengurangi sampah di kecamatan tersebut. Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu rumah tangga dalam proses pemilahan, penimbangan, dan pencatatan sampah yang dikelola secara tertib.
Selain berdampak positif terhadap lingkungan, kegiatan ini juga terbukti memberikan manfaat ekonomi bagi para anggota. Istri Bupati Wahono ini juga meninjau karya daur ulang dari kelompok Lapak (Lansia Berdampak) yang mengubah sampah plastik menjadi produk bernilai jual.
“Saya senang dan mendukung, saya berharap gerakan seperti ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Bojonegoro,” ujar Cantika. Ia mengaku bangga atas kreativitas dan kepedulian warga dalam membangun lingkungan yang bersih dan bebas sampah.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, saat kunjungi Komunitas Arisan Sampah Mapak (Emak-emak Berdampak) di Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro. (Aset: Istimewa)
Koordinator Mapak, Muslimah, menjelaskan bahwa komunitasnya didirikan atas kesadaran peran perempuan dalam menjaga lingkungan.
"Melalui arisan sampah dan daur ulang, ibu-ibu di sini bukan hanya merawat lingkungan, tetapi juga bisa membantu ekonomi keluarga,” tutur Muslimah.
Upaya konsisten komunitas ini mendapat pengakuan publik. Komunitas Mapak berhasil meraih Juara 1 Bojonegoro Innovative Award 2025 untuk kategori masyarakat, khususnya di bidang lingkungan.
Kepala Desa (Kades) Klepek, Efendi, menekankan bahwa perubahan perilaku masyarakat adalah kunci utama keberlanjutan program ini. Menurutnya, peran ibu-ibu sangat penting dalam mengelola sampah rumah tangga.
“Pemerintah desa berkomitmen memberikan dukungan fasilitas dan kebijakan agar gerakan ini terus berkembang,” kata Kades Efendi.
Kunjungan Cantika ini turut dihadiri oleh Camat Sukosewu Andriyanto, Alas Institute, dan perwakilan ExxonMobil. Cantika dan jajaran pemerintahan melakukan dialog dengan para pengurus komunitas.
Komunitas arisan sampah Mapak ini mendapat dukungan dari ExxonMobil melalui Program Gerakan Bersama Pengelolaan Sampah dan Perilaku Hidup Bersih (Gerbang Sapu Bersih). Para ibu mendapat pendampingan dari Alas Insitute dalam manajemen sampah terpilah dan bantuan peralatan untuk mempermudah kegiatannya.
Perwakilan ExxonMobil, A Ukay Sukaya Subqy menegaskan bahwa arisan sampah Mapak merupakan gerakan murni dari masyarakat. Dukungan dari perusahaan merupakan stimulan agar memperkuat perubahan perilaku masyarakat.
Pria yang akrab dipanggil Malik itu mengatakan bahwa dukungan serupa diberikan kepada masyarakat desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro. Gerakan peduli lingkungan di Desa Trucuk juga berawal dari inisiatif masyarakat.
“Kami yakin, gerakan bersama ini akan menjadi efek salju bagi gerakan serupa di desa lain,” tutur Malik.
Apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak menandai komitmen bersama untuk mewujudkan lingkungan bebas sampah dan perubahan perilaku masyarakat hidup bersih. (red/imm)
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo