Bupati Blora Harap Desa Megeri Jadi Percontohan Peternakan Modern
Kamis, 07 Oktober 2021 08:00 WIBOleh Priyo SPd
Blora - Sebagai tindaklanjut kerjasama dengan para stakeholder, Bupati Blora H Arief Rohman SIP berencana membuat prototype atau purwarupa peternakan terpadu di Desa Megeri, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.
Pihaknya juga berkomitmen untuk memajukan sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten Blora.
Guna mencapai hal tersebut Bupati Arief Rohman pada Rabu (06/10/2021) melakukan kunjungan lapangan bersama dengan perwakilan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan PT Andini Blora Gama Sejahtera (ABGS), di Desa Megeri, Kecamatan Kradenan.
“Kita menindaklanjuti MoU antara Pemkab Blora, UGM dan PT. ABGS, kita meninjau lokasi yang ada di Desa Megeri, Kecamatan Kradenan. Bersama dengan Wakil Rektor UGM Prof Djagal, kita meninjau lokasi yang akan dijadikan pilot project peternakan terpadu,” ucap Bupati
Bupati menjelaskan bahwa populasi sapi di Blora sangat besar jumlahnya dan sangat potensial untuk dikembangkan. Selain itu mayoritas mata pencaharian masyarakat adalah peternakan dan pertanian.
“Kalau populasinya menurut data hampir 297 ribu ekor, kalau di Jawa Tengah nomor satu. Dengan jenis sapi PO, simental, limusin, brahman,” kata Bupati
Bupati Blora bersama dengan perwakilan dari UGM Yogyakarta dan PT ABGS, saat lakukan kunjungan di Desa Megeri, Kecamatan Kradenan. Rabu (06/10/2021) (foto: Dok Istimewa)
Namun demikian, bahwa sapi dari Blora rata-rata di jual ke luar kota dalam bentuk sapi utuh dan belum diwujudkan dalam produk turunannya, pasalnya Blora pun belum memiliki tempat pemotongan hewan atau RPH modern.
"Rata-rata tiap rumah punya 2-3 ekor, kalau di sini istilahnya rojo koyo, dijual ketika untuk nyekolahin anaknya, nikahan, dan kebutuhan mendesak lainnya. Oleh karena itu kita dampingi, kita ingin adanya populasi yang besar ini kita ingin kembangkan secara teknologi dan sebagainya,” ucapnya
Menurut Bupati, setelah adanya kerjasama dengan UGM dan PT ABGS, menjadi angin segar untuk mewujudkan prototype peternakan terpadu, sehingga harapannya di Megeri ini menjadi percontohan peternakan yang modern, mulai dari pakannya, pengolahan, sampai nanti pemasarannya.
"Ke depan kita ingin punya pabrik pakan, breeding, penggemukan, RPH, dan pengolahan pasca penggemukan,” kata Bupati
Bupati Arief juga berharap dengan kerjasama ini nantinya usaha peternakan sapi dan turunanya secara komprehensif di Blora ini dapat melibatkan masyarakat dan anak-anak muda setempat, sekaligus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Blora.
“Kita siap mulai jajaran Pemerintah Kabupaten, Kecamatan hingga Desa. Siap untuk mendukung program kerjasama ini,” kata Bupati Arief Rohman.
Sebagai informasi, bahwa UGM mengelola kawasan hutan dengan tujuan khusus atau KHDTK seluas 11 ribu hektar yang ada di Blora, dan sekitar 300 hektar di antaranya berada di Desa Megeri. Sehingga dukungan dari pihak UGM akan sangat dibutuhkan dalam memajukan Blora.
Sementara itu, Wakil Rektor UGM Prof Djagal menjelaskan bahwa harapannya sinergi dengan berbagai stakeholder dapat terus berjalan dengan baik. Pihaknya pun menyatakan kesiapannya dalam mendukung pembangunan di sektor peternakan dan pertanian di Blora.
“Kami bersilaturahmi untuk membangun Blora dengan bersinergi bersama para stakeholder, yaitu akademisi, bisnis, dan government,” ucapnya
Prof Djagal mendorong agar Blora nantinya dapat menjadi one stop service dalam peternakan sapi, sehingga peternak Blora tidak hanya mengekspor sapi ke luar daerah dalam bentuk sapi utuh namun bisa menjadi produk turunannya.
“Sayangnya sapi di ekspor luar provinsi dalam bentuk utuh, padahal kalau di sini menjadi one stop service dalam hal peternakan ini menjadi luar biasa sekali, dari hulu ke hilir,” kata Prof Djagal.
Pihaknya menambahkan, masyarakat Blora nantinya dapat mengembangkan potensi peternakan menjadi aset, yang kemudian menjadi capital. Sehingga dengan adanya produk turunan bisa bernilai ekonomis dan menghasilkan rupiah. Pihaknya menilai, ke depannya terkait sektor pertanian dan peternakan yang ada di Megeri potensial untuk dikembangkan.
“Setelah kami meninjau lokasi yang ada di Desa Megeri ini, kami berkesimpulan bahwa daerah ini memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai pusat peternakan sebagai percontohan,” kata Prof Djagal
Sementara itu perwakilan dari PT ABGS, Dra Erni Februaria MSi menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan sektor peternakan dan pertanian di Blora.
“Kami PT ABGS bersama UGM dan Pemkab Blora dengan maksud yang mulia ini kita berharap nanti bisa membuat peternakan terpadu yang secara sustainable dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat Blora,” tutur Erni Februaria.
Ditambahkannya, sebagai langkah awal, penyediaan pakan ternak seperti tanaman hijau dan turunannya menjadi salah satu poin penting. Sehingga nutrisi untuk sapi dapat terpenuhi. Ke depannya, pihaknya berencana untuk mendorong ketersediaan pakan yang optimal, tentu dengan melibatkan masyarakat.
Hal yang sama juga diungkapka oleh Komisaris PT ABGS Dandung Sri Harminto, berharap kerjasama ini sebagai langkah awal memajukan peternakan yang ada di Blora.
“Kita harapkan ini adalah langkah awal, kalau sepintas lihat lahannya, ketersediaan airnya, ini potensi yang luar biasa. Tinggal diperlukan teknologi, kita harapkan semua stakeholder bersinergi secara kontinyu, dan dilakukan secara step by step," kata Dandung Sri Harminto. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo