IMM Gelar Tanwir 33 di Malang, Gelorakan Semangat Energi Kolektif Membangun Negeri
Sabtu, 01 November 2025 09:00 WIBOleh Tim Redaksi
Malang - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar Tanwir XXXIII di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang dibuka pada Rabu (29/10/2025) lalu dan berakhir Jumat (31/10/2025) kemarin. Tanwir sendiri merupakan forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah Muktamar di IMM yang memainkan peran strategis dalam mengonsolidasikan gerakan, memperkuat ideologi serta merumuskan arah perjuangan organisasi.
Acara tahunan ini berlangsung sangat meriah. Sejumlah tokoh penting turut hadir meramaikan agenda besar IMM yang kali ini bertema Energi Kolektif untuk Negeri. Pembukaan Tanwir Malang dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Sultan Najamudin Bacthiar, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Penasehat Khusus Presiden Bidang Haji Muhadjir Effendi, dan banyak tokoh lainnya.
#adsense
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM, Riyan Betra Delza, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan syukur atas kehadiran seluruh tamu undangan serta 35 DPD IMM dari seluruh Indonesia. Kehadiran para peserta menjadi bukti bahwa semangat persaudaraan dan kebersamaan di tubuh IMM masih terjaga kuat hingga hari ini. "Kehadiran kita semua di Tanwir ini menunjukkan bahwa IMM tetap solid, berdaya, dan mampu menjadi wadah bagi generasi muda untuk terus berkontribusi bagi negeri," ujarnya di hadapan ribuan peserta.
Pembukaan Tanwir Malang juga menjadi ajang silaturahmi besar antar organisasi mahasiswa. Selain kader IMM, hadir pula perwakilan dari organisasi mahasiswa lain seperti PMII, GMNI, HMI, GMKI, dan PMKRI. Hal ini menjadi simbol bahwa perjuangan membangun bangsa tidak bisa dilakukan sendirian.
"Mengurus bangsa sebesar Indonesia tidak bisa dilakukan sendiri. Sebesar apa pun IMM, kita tidak akan mampu menuntaskan persoalan negeri ini tanpa energi kolektif," tegasnya.
Riyan menyampaikan bahwa semua yang digagas dalam Tanwir Malang akan menjadi modal gerakan baru untuk memperbaharui semangat masa depan.
"Tanwir adalah momentum tepat di mana gerakan pencerahan, di tengah upaya bangsa menjadi negara maju, IMM hadir bukan hanya penonton perubahan, namun juga penggerak peradaban," katanya.
#adsense
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa semangat yang dibangun pada Tanwir IMM di Kota Malang ini adalah semangat menyiapkan masa depan bangsa dengan sinergi dan kolaborasi bersama-sama. "Mas Riyan Betra Ketua Umum IMM, tentu bersama semua jajaran Cipayung Plus tetaplah membangun sinergi, tetaplah membangun kolaborasi, bangun negeri ini dengan seluruh energi yang adek-adek miliki hari ini," jelasnya.
Tanwir XXXIII IMM resmi berakhir pada Jumat (31/10/2025). Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes-PDT) Yandri Susanto, yang turut hadir dalam penutupan menyampaikan bahwa desa sekarang menjadi subjek pembangunan, bukan lagi objek pembangunan. Ia menawarkan kepada IMM sebuah program yang bekerja sama dengan anak muda, yakni pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang menjadi andalan dalam pembangunan desa.
"Saya datang ke sini bukan untuk ceramah, tetapi untuk mengajak kerja sama IMM, untuk sama-sama berkolaborasi, kata Presiden Prabowo kita ini bukan superman, tapi kita adalah superteam. Dan saya anggap IMM adalah tim yang layak saya ajak kerjasama membangun desa," tegasnya.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes-PDT) Yandri Susanto, yang turut hadir dan memberikan sambutan dalam penutupan. Aset: Istimewa
#adsense
Penutupan Tanwir Malang juga dihadiri oleh Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Dzulfikar Ahmad Tawalla, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib, Wakil Walikota Malang Ali Muthohirin, dan banyak tokoh lainnya. (red/toh)


.sm.jpg)






















.sm.jpg)


.md.jpg)


