News Ticker
  • Atasi Permasalahan Kekeringan, Pertamina Bangun Embung Watu Macan Berbasis Agroforestri
  • Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi Tinjau Langsung Perbaikan Jalan Todanan–Ngawen
  • Dampak Pemangkasan Dana TKD di APBN 2026, DBH untuk Bojonegoro Turun Rp 1,68 Triliun
  • Alokasi Dana Transfer Pusat ke Daerah Tahun 2026 untuk Bojonegoro Turun Rp 1,46 Triliun
  • World Heart Day 2025 di Bojonegoro, Bupati Wahono Tegaskan Pentingnya Pola Hidup Sehat
  • Sejumlah Siswa SD di Bojonegoro Alami Mual dan Muntah-Muntah Usai Santap MBG
  • Buka Sosialisasi Gerimis Madu, Wabup Harapkan Muncul Kreasi Olahan Makan Bergizi untuk Anak
  • Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan
  • Diduga Tercemar, Sungai Bengawan Solo di Bendung Gerak Bojonegoro Tampak Menghitam
  • Cara Warga Bojonegoro Bangun Ekonomi Mandiri Berbekal Dana Desa dan Pendampingan dari ExxonMobil
  • Voucher Tiket ‘Offline’ Konser Dewa 19 di Bojonegoro Bisa Diperoleh di Tiket Box Resmi
  • Semangat Guru Bojonegoro Hidupkan Kembali Pusat Belajar Guru yang Sempat Mati Suri
  • Diduga Pengemudi Mengantuk, Truk Bermuatan Tembakau di Kapas, Bojonegoro Terguling
  • Jembatan Alternatif Temuwoh Blora Ditutup Sementara Akibat Tergerus Arus
  • Konser Dewa 19 Bakal Digelar di Bojonegoro, Polisi Siap Beri Pengamanan
  • Tinggal Sendirian, Warga Sukorejo, Bojonegoro Kota Ditemukan Meninggal di Kamar Mandi
  • Petani di Gayam, Bojonegoro Ditemukan Meninggal Tersengat Listrik Jebakan Tikus di Sawah
  • Flaring di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru di Bojonegoro Terpantau Membesar
  • EMCL Serahkan Bantuan Infrastruktur pada 7 Desa di Kabupaten Bojonegoro dan Blora
  • Pelajar yang Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Margomulyo, Bojonegoro, Ditemukan Meninggal
  • Seorang Pelajar Dilaporkan Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Margomulyo, Bojonegoro
  • Pemkab Bojonegoro Tekankan Penerima BKK Desa Tahun 2025 agar Bekerja Sesuai Aturan
  • Diduga Terpeleset dan Jatuh di Selokan, Warga Sukosewu, Bojonegoro Ditemukan Meninggal
  • Motor Tabrak Isuzu Elf di Sroyo, Bojonegoro, Pelajar Pengendara Motor Meninggal Dunia
Cara Warga Bojonegoro Bangun Ekonomi Mandiri Berbekal Dana Desa dan Pendampingan dari ExxonMobil

Cara Warga Bojonegoro Bangun Ekonomi Mandiri Berbekal Dana Desa dan Pendampingan dari ExxonMobil

Bojonegoro - Semangat kemandirian tengah tumbuh di 12 desa di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang areanya berada di sekitar wilayah operasi minyak dan gas Blok Cepu.
 
Warga desa ini bertekad mengoptimalkan Dana Desa (DD) untuk membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
 
 
Selama ini, pemanfaatan Dana Desa cenderung dominan pada pembangunan infrastruktur fisik. Namun, kesadaran untuk mengalihkannya ke sektor ekonomi produktif kini semakin meningkat.
 
Inilah yang menjadi landasan program fasilitasi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) yang diprakarsai operator Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
 
 
"Kami sangat terbantu dengan adanya pendampingan ini," ujar Kepala Urusan Perencanaan Desa Gayam, Siti Patonah. Minggu (21/09/2025).
 
Menurutnya, warga dan Pemerintah Desa bisa menyusun program yang lebih terarah dan inovatif. Potensi yang dimiliki desanya antara lain wisata Kali Glonggong, sebuah situs sumber air di ladang migas.
 
“Angan-angan kami kini memiliki rancangan yang lebih jelas untuk dimasukkan ke dalam RKPDesa," tuturnya.
 
 

Suasana penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) di Kabupaten Bojonegoro yang diprakarsai operator Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). (Aset: Istimewa)

 
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Desa Mojodelik, Adi Yusuf. Ia melihat program ini sebagai awal yang baik untuk membangun konektivitas ekonomi antar desa.
 
Ia mengaku sudah mengukur jarak antar desa yang lumayan dekat. Sehingga ketika satu desa berhasil mengembangkan potensi wisata, desa lainnya bisa ikut terangkat dengan menawarkan produk atau destinasi pelengkap.
 
“Sinergi ini akan memperkuat ekonomi kawasan," kata Yusuf penuh optimisme.
 
 
 
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Bojonegoro (Unigoro), Mochamad Tofa, menilai langkah ini sebagai sinyal positif. Kata dia, transisi dari fokus infrastruktur ke ekonomi produktif adalah langkah besar.
 
Kolaborasi antara perusahaan seperti EMCL dan pemerintah desa sangat krusial untuk memastikan bahwa program yang disusun bisa berjalan efektif.
 
“Pendampingan ini membantu desa berpikir strategis tentang alokasi Dana Desa,” kata Mochamad Tofa.
 
 
 
Sementara itu, Manager Program Lestari Muda Indonesia, Edi Prayitno, meyakini bahwa upaya pendampingan ini akan membuahkan hasil. Ia menegaskan bahwa tugas tim Lestari Muda adalah memberikan pengetahuan dan alat perencanaan yang matang. Menurutnya, tim penyusun RKPDesa di Kecamatan Gayam sangat antusias dan memiliki visi kuat untuk desa mereka.
 
“Ini adalah modal terbesar untuk mewujudkan kemandirian," ujarnya.
 
 
 
Pihak EMCL, melalui Ali Mahmud, menegaskan komitmen mereka untuk mendukung upaya pemerintah dalam membangun ekonomi masyarakat. Menurut Ali, pembangunan ekonomi produktif berbasis potensi lokal memang harus terus didorong. Ia mengakui, selama ini sering kali upaya tersebut hanya sekadar jargon karena belum ada kajian serius dan komitmen multipihak yang masih lemah.
 
"Kita bergerak bersama, menguatkan komitmen, dan menegaskan kembali pembangunan berkelanjutan," ucap pria asal Kasiman ini.
 
Meskipun tantangan modal dan implementasi masih membayangi, semangat kolaborasi yang terjalin antara warga desa, pemerintah desa, dan EMCL menciptakan iklim yang kondusif. Warga Bojonegoro kini melihat potensi besar di depan mata, bukan lagi sekadar bergantung pada proyek migas, melainkan menjadi motor penggerak ekonomi mereka sendiri. (ads/red/imm)
 
 
Reporter: Tim Redaksi
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Berita Terkait

Videotorial

Inilah Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau

Berita Video

Inilah Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH ...

Opini

Bulan Muharam, Sejarah Awal Tahun Baru Islam

Bulan Muharam, Sejarah Awal Tahun Baru Islam

Tanggal 07 Juli 2024, merupakan hari yang cukup istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, karena hari itu bertepatan dengan ...

Infotorial

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

"ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama petani di jalur pipa Lapangan Banyu Urip, terus mengembangkan pertanian berkelanjutan dan aman. Hasil panen ...

Wisata

Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025

Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bakal menggelar Festival Geopark 2025. Festival Geopark 2025 ...

1758923858.144 at start, 1758923859.2689 at end, 1.1248800754547 sec elapsed