Warga Dukuh Alasmalang, Blora, Kini Tak Lagi Alami Krisis Air Bersih
Selasa, 05 Oktober 2021 16:00 WIBOleh Priyo SPd
Blora - Sejak puluhan tahun lalu, warga Dukuh Alasmalang, Desa Pengkoljagong, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, setiap musim kemarau selalu dilanda kekeringan dan alami krisis air bersih.
Untuk mendapatkan air bersih atau sumber air terdekat saat musim kemarau, warga harus menempuh jarak sejauh 7 kilometer di dalam hutan.
Namun, kini warga dukuh tersebut tak lagi kesulitan mendapatkan kebutuhan air bersih. Hal ini dikarenakan setelah dilakukan pengeboran sedalam 120 meter akhirnya diketemukan sumber air bersih.
Misi pencarian sumber air di Dukuh Alasmalang, Desa Pengkoljagong, Kecamatan Jati ini diinisiasi oleh alumni SMA Negeri 1 Blora, angkatan 2006 bersama tim sedekah air.
"Alhamdulillah setelah dilakukan pengeboran sedalam 120 meter diketemukan sumber air yang cukup melimpah," kata Febrian Chandra, alumni SMA Negeri 1 Blora. Selasa (05/10/2021)
Chandra menjelaskan, pencarian sumber air ini sempat terhenti di kedalaman 80 meter. Menurutnya, saat di kedalaman ini telah diketemukan sumber air namun debit airnya sangat kecil.
"Setelah kita uji berapa kapasitas debit airnya, ternyata tidak sampai 30 menit air sudah habis," tutur Chandra.
Suasana pengeboran sumber air di Dukuh Alasmalang, Desa Pengkoljagong, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, yang diinisiasi oleh alumni SMA Negeri 1 Blora, angkatan 2006. (foto: Dok Istimewa)
Setelah berdiskusi cukup panjang, akhirnya diputuskan untuk memperdalam pengeboran hingga di titik 120 meter.
Menurutnya, dalam pencarian sumber air tersebut pihaknya tidak asal mengebor, namun sebelumnya telah dilakukan survey pemetaan secara geolistrik, di kedalam 120 menurut geolistrik terdapat potensi air yang cukup besar.
"Oleh karena itu kita lanjutkan dan Alhamdulillah sesuai dengan perkiraan kita temukan sumber air yang cukup besar," kata Chandra.
Hal senada juga disampaikan alumni SMA Negeri 1 Blora lainnya, Ardian Putera, bahwa pemilihan lokasi pengeboran di Dukuh Alasmalang karena selama bertahun-tahun masalah kekeringan selalu menghantui warga dukuh setempat.
"Kami alumni SMAN 1 Blora angkatan 2006 bersama tim sedekah air memberikan perhatian khusus agar beancana tahunan ini terselesaikan dengan cara menemukan titik sumber air," tutur Ardian.
Sementara itu, Kepala Desa Pengkoljagong Sugiyono mengatakan, kekeringan dan kesulitan air bersih adalah bencana tahunan yang terus dihadapi warga Dukuh Alasmalang. Sebab untuk mendapatkan air bersih saat musim kemarau warga harus berjalan sejauh 7 kilometer di dalam hutan.
"Terkadang jika sudah sampai ke lokasi warga tidak kebagian air. Sebab sumber air di dalam hutan itu juga diperebutkan oleh warga di beberapa dukuh lainnya," kata Sugiyono.
Menurut Sugiyono, alternatif lain untuk mencari sumber air bersih, warga harus membeli air yang diantarkan truk. Namun harganya relatif mahal, yaitu Rp 300 ribu sekali antar, dengan kapasitas 2.000 liter.
"Biasanya kalau di tempat lain beli air kapasitasnya 5000 liter, karena jalan menuju lokasi jelek, maka untuk sampai ke lokasi hanya berani mengatar 2000 liter. Takut ambles dan terguling," tuturnya.
Sugiyono menambahkan bahwa seringkali warga dukuh setempat mendapatkan bantuan air bersih, namun biasanya justru malah menjadikan perselisihan antara warga, karena saling berebut bantuan air tersebut.
"Kalau bantuan air bersihnya tidak dalam jumlah yang banyak malah menimbulkan perselisihan antar warga," katanya.
Kondisi seperti itu sudah dialami warga selama berpuluh-puluh tahun. Selain kesulitan air bersih, infrastruktur jalan juga menjadi persoalan untuk warga Dukuh Alasmalang.
"Dulu pernah terjadi ada orang sakit saat hendak di bawa ke rumah sakit, karena akses mobil tidak memungkinkan untuk masuk ke daerah ini, akhirnya ditandu dengan melewati jalan hutan. Namun nahas, yang bersangkutan meninggal di atas tandu saat di pertengahan jalan," tutur Sugiyono.
Dia berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah Daerah untuk membenahi akses jalan menuju Dukuh Alasmalang.
"Dari Pemerintah Desa sedikit demi sedikit kita sudah melakukan pembenahan. Namun saya mohon kepada Pemerintah Daerah untuk memberikan perhatian khusus untuk daerah ini," kata Sugiyono berharap.
Kini, Sugiyono bersyukur atas diketemukan sumber air di Dukuh Alasmalang, sehingga warga dusun tersebut tak lagi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
"Alhamdulillah, semoga keberadaan sumber air ini bisa bermanfaat untuk warga," kata Kepala Desa Pengkoljagong Sugiyono. (teg/imm)
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo