Tahun Ajaran Baru, SDN Ngimbang, Tuban Hanya Mendapatkan Satu Siswa Baru
Selasa, 19 Juli 2022 13:00 WIBOleh Ayu Fadillah SIKom
Tuban - Tahun ajaran baru 2022-2023, salah satu sekolah di Kabupaten Tuban yaitu Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngimbang Nomor 100, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, hanya terima satu orang siswa.
Siswa yang baru mendaftar tersebut merupakan anak dari salah satu guru yang mengajar di sekolah tersebut.
Bukan hanya di tahun ini saja, di tahun ajaran 2021-2022, sekolah tersebut juga hanya mendapatkan seoroang siswa. Bahkan di tahun ajaran 2020-2021, malah tidak mendapatkan siswa sama sekali.
Salah satu faktor penyebabnya adalah karena letak geografis sekolah tersebut jauh dari pemukiman warga dan masyarakat setempat lebih memilih menyekolahkan anaknya di madrasah (MI).
Satu-satunya murid kelas 2 SDN Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, saat mengikuti kegiatan belajar mengajar. (foto: ayu/beritabojonegoro)
Salah satu guru SDN Ngimbang, Charles Setiawan, mewakili Kepala Sekolah mengatakan, penerimaan siswa baru di SDN Ngimbang sejak 3 tahun lalu memang sepi peminat.
"Tahun ini yang mendaftar hanya satu anak. Itupun anak seorang guru. Yang mendaftarkan anaknya sendiri ke sini." tutur Charles Setiawan. Selasa (19/07/2022).
Menurutnya, salah satu faktor sepinya pendaftar karena letak geografis sekolah tersebut yang jauh dari pemukiman warga serta adanya MI yang berdekatan dengan pemukiman.
"Salah satu alasan masyarakat karena memilih jarak yang lebih dekat. Jika ke SDN Ngimbang jaraknya lumayan. Sehingga masyarakat di sini lebih memilih menyekolahkan ananya di MI tersebut," tutur Charles Setiawan.
Charles Setiawan, salah satu guru SDN Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, saat beri keterangan. (foto: ayu/beritabojonegoro)
Charles menjelaskan bahwa total keseluruhan murid di SDN Ngimbang dari kelas 1 sampai kelas 6, ada 18 siswa, dengan rincian kelas kelas 1 ada satu siswa, kelas 2 ada satu siswa, kelas 3 tidak memiliki siswa, kelas 4 ada dua siswa, kelas 5 ada delapan siswa, dan kelas 6 ada enam siswa.
"Dulu di sini ramai, karena anak-anak Dusun Singget, kebanyakan bersekolah di sini. Namun beberapa tahun lalu berdiri madrasah di situ, sehingga di sini menjadi sepi dan memilih bersekolah di madrasah," ucapnya.
Charles mengungkapkan bahwa pihak sekolah sebetulnya juga telah melakukan berbagai upaya sebagai bentuk promosi agar masyarakat mau menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut, namun sepertinya tidak berhasil.
"Sudah kita ajak masyarakat untuk bisa menyekpolahkan anaknya di sini, kita datangi satu-satu di setiap rumah," kata Charles. (ayu/imm)
Reporter: Ayu Fadhillah SIKom
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo