News Ticker
  • Sesosok Bayi Laki-laki Ditemukan di Cepu, Blora, 4 Orang Minat Mengadopsi
  • Sepuluh Kali Raih Predikat Opini WTP, Bupati Arief: Kami Persembahkan untuk Masyarakat Blora
  • Pasangan Nurul Azizah-Nafik Sahal Serahkan Dokumen Persyaratan Calon Perseorangan ke KPU Bojonegoro
  • Kecelakaan di Balen, Bojonegoro, Seorang Balita Meninggal Dunia di TKP
  • Motif Pelaku Pembacokan di Bojonegoro akibat Faktor Ekonomi, Bukan Asmara
  • Polisi Bojonegoro Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan Pria asal Demak
  • Seorang Pria asal Demak Jadi Korban Pembacokan di Bojonegoro
  • Polda Jatim Tetapkan 4 Kades di Padangan, Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi Dana BKK
  • Truk Tangki Tabrak Motor di Margomulyo, Bojonegoro, 3 Orang Pemotor Meninggal Dunia
  • Tabrakan Bus dan Motor di Baureno, Bojonegoro, Kernet Bus dan Pembonceng Motor Meninggal Dunia
  • Warga Kalitidu, Bojonegoro Dilaporkan Hilang, Diduga Tenggelam di Sungai Bengawan Solo
  • Kecelakaan Beruntun di Padangan, Bojonegoro, Seorang Pemotor Meninggal Dunia
  • Genap Berusia 74 Tahun, RSUD dr Soetijono Blora Kini Miliki 6 Inovasi Layanan Kesehatan 
  • Tinggal Sebatang Kara, Seorang Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Rumahnya
  • Penambang Pasir yang Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro Ditemukan Meninggal
  • Buka Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Blora Minta Guru Semakin Kreatif dan Inovatif
  • Seorang Penambang Pasir Tradisional di Bojonegoro Dilaporkan Tenggelam di Sungai Bengawan Solo
  • Tabrakan Motor dengan Truk Boks di Baureno, Bojonegoro, Seorang Pemotor Meninggal Dunia
  • Tim Satgas Saber Sampah DLH Blora Masifkan Gerakan Bersih Sampah
  • Tabrak Tiang Lampu PJU, Pemotor di Gayam, Bojonegoro Meninggal Dunia
  • Hadiri Halal Bilahal di Korwil Jepon, Bupati Blora Minta Guru Ikut Atasi Anak Tidak Sekolah
  • Pembangunan Jalan Randublatung-Getas, Blora Bakal Dilanjutkan
  • Jalur Randublatung-Getas, Blora Jadi Alternatif Pemudik
  • Sejumlah Tokoh Lintas Agama Ikut Berlebaran di Blora
Harga Beras di Pasar Tradisional Bojonegoro Terus Meroket

Harga Beras di Pasar Tradisional Bojonegoro Terus Meroket

Bojonegoro - Harga berbagai jenis beras di pasar-pasar tradisional di wilayah Kabupaten Bojonegoro terus meroket dan cenderung belum terkendali.
 
Kenaikan harga beras terjadi sejak 15 hari lalu dan hingga kini belum pernah mengalami penurunan. Sepanjang bulan Hingga pertengahan September 2023 ini, kenaikan harga berbagai jenis beras baik untuk kualitas medium, premium maupun super rata-rata mencapai Rp 2.000 per kilogramnya.
 
 
Belum diketahui secara pasti penyebab kenaikan tersebut, namun menurut para pedagang diduga akibat musim kemarau sehingga suplai dari para petani berkurang. Selain itu, hasil panen dari petani di kabupaten setempat banyak yang dikirim ke luar kota.
 
Seperti yang terpantau di pasar tradisional Kota Bojonegoro, harga beras medium atau yang biasanya diburu masyarakat menengah ke bawah semula hanya Rp 10.000 per kilogram, namun saat ini harganya menembus Rp 12. 600 per kilogram.
 
Beras jenis premium yang harganya biasanya di kisaran Rp 11.500 hingga Rp 12.000 per kilogram sekarang sudah menembus Rp 13.600 hingga Rp 14.000 per kilogram. Sedangkan beras jenis super saat ini harganya di kisaran Rp 15.000 hingga Rp 15.500 per kilogram.
 
 

Suasana pedagang beras di Pasar Tradisional Kota Bojonegoro. (Aset: rina.beritabojonegoro)

 
 
Salah satu pedagang beras di Pasar Tradisional Kota Bojonegoro, Sutik mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras sudah berjalan sekitar 15 hari dan belum pernah mengalami penurunan. Hampir setiap hari ada kenaikan kisaran Rp 200 per kilogram dan kini kenaikannya rata-rata untuk semua jenis beras sudah mencapai Rp 2.000 hingga 3.000 per kilogramnya.
 
“Pembeli saat ini sangat sepi, karena harganya mahal banget, setiap hari naik 200 rupiah,” tutur Sutik, saat ditemui di Pasar Kota Bojonegoro. Rabu (13/09/2023.
 
Akibat kenaikan tersebut para pembeli yang mengurangi jumlah pembelian. “Biasanya pembeli belanja beras 10 kilogram, sekarang dikurangi separuh menjadi 5 kilogram belinya,” kata Sutik.
 
 
Hal senada juga disampaikan Mustkim, yang menjadi pedagang beras sejak 32 tahun lalu. Menurutnya, selama dia menjadi pedagang beras, kenaikan harga beras yang sangat mahal baru kali ini.
 
“Baru kali ini yang paling mahal. Saya sebagai penjual keuntungan semakin sedikit,” kata Mustakim.
 
Saat ditanya apa penyebab naiknya harga beras kali ini, Mustakim memperkirakan akibat musim kemarau sehingga hasil panen dari para petani berkurang. Selain itu, diduga karena banyak gabah para petani yang dikirim ke luar kota.
 
“Gabahnya mahal. Naik terus karena tidak ada panen,” tutur Mustakim
 
Mustakim berharap harga beras di pasaran turun dan kembali normal. Alasannya, dengan harga beras mahal keuntungan yang didapat sangat sedikit karena banyak pembeli mengurangi belanjanya.
 
“Kami para pedagang berharap pemerintah bisa menstabilkan harga beras seperti sebelumnya, kayak beras premium harga stabil 12 ribu rupiah per kilogram,” tutur Mustakim.
 
 
Sementara itu, salah satu pembeli di Pasar Bojonegoro Kota, Putri mengaku sangat merasakan dengan adanya kenaikan harga beras tersebut, karena kebetulan dirinya hendak memiliki hajatan dan membutuhkan beras yang relatif banyak. Dengan adanya kenaikan tersebut dirinya harus merogoh kocek lebih banyak lagi.
 
Putri mengungkapkan sebelumnya harga beras premium di kisaran Rp 12.000 per kilogram, namun kini menjadi Rp 14.000 per kilogram.
 
"Ini ada kenaikan harga beras lumayan banyak, sekitar 2.000 rupiah per kilogram,” tutur Putri.
 
Dengan adanya kenaikan harga beras ini tentunya sangat dirasakan oleh masyarakat, khususnya ibu rumah tangga. "Tentu ya memberatkan. Harapannya bisa kembali normal lah, jangan naik terus-menerus," ucap Putri. (rha/imm)
 
 
Reporter: Rina Handayani
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Berita Terkait

Videotorial

Masyarakat di Bojonegoro Rasakan Manfaat Pemasangan Lampu PJU

Masyarakat di Bojonegoro Rasakan Manfaat Pemasangan Lampu PJU

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (PKPCK) secara bertahap menambah jumlah lampu penerangan jalan ...

Opini

Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa

Opini

Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa

Perangkat Desa, adalah unsur penyelenggara pemerintahan desa yang bertugas membantu kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dalam melaksanakan ...

Wisata

Menengok Wisata Petik Buah Semangka di Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Blora

Menengok Wisata Petik Buah Semangka di Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Blora

Blora Budi daya buah semangka di Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, memasuki masa panen. Momen tersebut dikemas oleh pemerintah ...

1715730103.8142 at start, 1715730104.1784 at end, 0.36424088478088 sec elapsed