News Ticker
  • IJTI Pantura Raya Gelar Sinau Jurnalistik dan Broadcasting untuk Pelajar Bojonegoro
  • Inilah Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau
  • Motor Tabrak Truk Boks di Ngasem, Bojonegoro, Seorang Pemotor Anak Meninggal Dunia
  • Diduga Serangan Jantung, Warga Gayam, Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Sawah
  • Tahun 2025, Bojonegoro Terima DBH Cukai Hasil Tembakau Rp 119,8 Miliar, Inilah Penggunaannya
  • Perempuan Indonesia Merajut Bojonegoro dan Tuban dapat Kepercayaan dari Luar Negeri
  • Pemkab Blora Dirikan Dapur Umum bagi Warga Terdampak Kebakaran Sumur Minyak di Bogorejo
  • Gerak Cepat, Bupati Arief Rohman Datangi Lokasi Kebakaran Sumur Minyak di Bogorejo, Blora
  • Dampak Semburan Sumur Rakyat di Bogorejo, BPBD Blora Evakuasi 50 KK ke Tempat Aman
  • Semburan Api Muncul dari Sumur Rakyat di Bogorejo, Blora, 3 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
  • Semangat Kemerdekaan Masyarakat Bojonegoro Bangun Desa Mandiri Ekonomi
  • Busambo: Ketika Industri Migas Menjadi Penjaga Budaya di Tengah Gelombang Digital
  • Peringati HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, 250 WBP Lapas Bojonegoro Terima Remisi
  • Libur Cuti Bersama HUT Kemerdekaan RI, 1.739 Penumpang Gunakan KA di Stasiun Bojonegoro
  • SKK Migas dan BPN Perkuat Kolaborasi Dukung Kelancaran Industri Hulu Migas
  • Kandang Ayam di Ngraho, Bojonegoro Terbakar, 17 Ribu Ayam Turut Terbakar, Kerugian Rp 922 Juta
  • Pemkab Blora Ajukan Ijin 4 Ribu Lebih Titik Sumur Minyak Tua ke Gubernur Jawa Tengah
  • Pemkab Bojonegoro Gelar Medhayoh ke-5 di Kecamatan Sekar, Bahas Kesehatan dan Wisata
  • PT KAI Hadirkan KA Tambahan di Stasiun Bojonegoro Selama Libur Cuti Hari Kemerdekaan
  • Kecelakaan Beruntun di Temayang, Bojonegoro, Seorang Pemotor Meninggal Dunia
  • Donasi untuk Balita Penderita ‘Urethral Stricture’ di Kapas, Bojonegoro Mulai Berdatangan
  • Peringati Pekan ASI Sedunia 2025, IDI dan IIDI Bojonegoro Gelar Lomba Menyusui
  • Blora Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Nindya
  • Santri Bojonegoro Jawab Cerdas Cermat Agama Pakai Google Forms, Kemenag: Luar Biasa!
IPB Bogor Bakal Dirikan Sekolah Peternakan Rakyat di Kabupaten Blora

IPB Bogor Bakal Dirikan Sekolah Peternakan Rakyat di Kabupaten Blora

Blora – Sebagai tindak lanjut penandatanganan MoU kesepakatan bersama antara Bupati Blora dengan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) beberapa waktu lalu, kini tim IPB Bogor hadir ke Blora untuk merintis pendirian Sekolah Peternakan Rakyat (SPR), dalam rangka Sesarengan mBangun Blora, khususnya sektor peternakan.
 
Tim yang dipimpin Guru Besar Peternakan IPB Bogor, Prof Dr Ir Muladno MSA IPU ini pada Jumat siang (19/08/2022), bertempat di Hotel Al-Madina Blora, langsung menggelar sosialisasi kepada para Camat, Kepala Desa, dan petani peternak.
 
 
Prof Muladno yang juga mantan Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian ini mengaku senang bisa hadir di Kabupaten Blora, dan bersedia membantu pembangunan sektor peternakan yang menurutnya Blora punya potensi besar.
 
“Setelah sejak dua tahun lalu berkomunikasi dengan Pak Arief, Pak Bupati, akhirnya kini saya bisa berjumpa langsung dengan beliau disini. Terima kasih Pak Bupati yang bulan lalu telah menjalin MoU dengan Pak Rektor IPB sebagai dasar program SPR ini,” ucap Prof Muladno.
 
Baginya, peternakan menjadi sektor yang penting untuk mendukung terwujudnya kedaulatan pangan nasional. Sehingga sudah seharusnya para peternak kecil di pedesaan bisa memperoleh ilmu dan pendampingian untuk mengembangkan usahanya.
 
“Di Indonesia ini, sebagian besar kebutuhan daging nasional dipenuhi oleh para peternak kecil yang punya sapi 2 sampai 4 ekor, di berbagai daerah. Sisanya baru perusahaan peternakan, yang sapinya justru beli dari Australia. Maka jika kita ingin daulat daging, peternak desa-desa ini harus kita dampingi untuk berkembang. Salah satunya lewat SPR ini nanti,” kata Prof Muladno.
 
 
Sebagai pilot project, pada tahap awal ini pendirian Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) akan dilaksanakan di Desa Palon, Kecamatan Jepon dan Desa Pengkolrejo, Kecamatan Japah.
 
“Jadi nanti peternak rumahan ini kita kumpulkan untuk belajar bersama, sekaligus praktek. Agar peternak bisa ikut membangun industri peternakan di wilayahnya sendiri. Untuk pembiayaan program ini inshaAllah dibantu IPB dan Kementan. Sedangkan untuk pelaksanaannya akan kita carikan skema pinjaman bunga rendah, seperti yang pernah disampaikan Pak Bupati,” kata Prof Muladno.
 
Pihaknya kemudian meminta ada satu koordinator pelaksanaan pembentukan SPR ini dari Desa Palon dan Desa Pengkolrejo, untuk tindak lanjut ke depannya.
 
“Di dekat Blora ini juga ada SPR yang masih terus berjalan dan berkembang dengan baik. Yakni di Kabupaten Bojonegoro, tepatnya Kecamatan Kasiman. Mungkin nanti kita bisa melihat belajar kesana terlebih dahulu,” kata Prof Muladno.
 
 

Guru Besar Peternakan IPB Bogor, Prof Dr Ir Muladno, saat beri sambutan dalam sosialisasi rintisan pendirian Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di Kabupaten Blora. (foto: dok istimewa)

 
Sementara itu, Bupati Arief Rohman dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Prof Muladno dan tim yang beranggotakan para dosen IPB Bogor asli Blora, atas kesediannya hadir memberikan ilmu peternakan kepada peternak lokal Blora.
 
“Pak Kades dan para peternak yang sudah hadir harus bersungguh-sungguh mengikuti program ini. Apalagi program ini dibiayai oleh IPB dan Kementan. Sedangkan untuk modalnya kalau bisa nanti kita skema pinjaman bunga rendah. Kalau pinjaman itu ada tanggung jawab mengembalikan, namun kalau bantuan pasti habis tidak berkelanjutan,” kata Bupati.
 
Bupati ingin agar potensi peternakan sapi di Kabupaten Blora benar-benar bisa berkembang untuk mendorong kesejahteraan para petani peternak.
 
“Selama ini masih banyak yang hanya sekadar rojo-koyo, hanya untuk tabungan saja kalau perlu dana dijual. Padahal kita punya populasi sapi terbesar di Jawa Tengah. Kita punya mimpi SPR ini nanti tidak hanya di Kecamatan Jepon dan Japah saja, namun ke depan setiap kecamatan bisa memiliki SPR. Jepon dan Japah ini harus sungguh-sungguh sebagai contoh awal,” kata Bupati.
 
 
Bupati mengaku tertarik dengan SPR ini karena beberapa tahun lalu mendengar keberhasilan peternakan justri dari kabupaten sebelah. Sedangkan Blora yang punya potensi besar justru belum punya SPR.
 
"Oleh karena itu ini harus bisa dijalankan dengan baik. Untuk penjualan hulu hilirnya, Pemkab juga telah menjalin MoU dengan PD Dharma Jaya DKI Jakarta,” kata Bupati.
 
 
Untuk diketahui Sentra Peternakan Rakyat (SPR) merupakan suatu kawasan tertentu sebagai media pembangunan peternakan dan kesehatan hewan yang di dalamnya terdapat populasi ternak tertentu yang dimiliki oleh sebagian besar pemukiman di satu desa atau lebih, serta sumber daya alam untuk kebutuhan hidup ternak (air dan bahan pakan).
 
 
Di dalam SPR, terdapat Sekolah Peternakan Rakyat (Sekolah PR) yang merupakan sarana transfer ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membangun kesadaran peternak dan mendorong tindakan kolektif.
 
 
Melalui SPR, peternak berskala kecil baik individu maupun yang sudah tergabung dalam kelompok atau asosiasi didorong untuk berkonsolidasi membangun perusahaan kolektif yang dikelola secara profesional dalam satu manajemen. Ini merupakan salah satu upaya untuk menjadikan peternak berdaulat dan memiliki posisi tawar lebih tinggi.
 
“Sapinya bisa berkembang dengan baik dan menguntungkan. Kotorannya bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik. Jadi nanti pertanian organiknya juga harus jalan. Ke depan pertanian organik ini menjadi produk yang mahal dan banyak dicari orang,” kata Bupati.
 
Usai dibuka Bupati, sosialisasi dilanjutkan dengan paparan, dan diskusi teknis tentang SPR, hingga foto bersama. (teg/imm)
 
 
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
 
Berita Terkait

Videotorial

Inilah Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau

Berita Video

Inilah Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH ...

Opini

Bulan Muharam, Sejarah Awal Tahun Baru Islam

Bulan Muharam, Sejarah Awal Tahun Baru Islam

Tanggal 07 Juli 2024, merupakan hari yang cukup istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, karena hari itu bertepatan dengan ...

Infotorial

Busambo: Ketika Industri Migas Menjadi Penjaga Budaya di Tengah Gelombang Digital

Busambo: Ketika Industri Migas Menjadi Penjaga Budaya di Tengah Gelombang Digital

Bojonegoro Suara gemerincing gamelan dan hentakan kendang mengalun dari sebuah sanggar di Desa Kaliombo, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro, Jawa Timur. Di ...

Wisata

Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025

Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bakal menggelar Festival Geopark 2025. Festival Geopark 2025 ...

1755969041.4939 at start, 1755969042.3716 at end, 0.87770700454712 sec elapsed