News Ticker
  • ‘Adu Banteng’ Truk di Baureno, Bojonegoro, Seorang Pengemudi Meninggal di TKP
  • Warga Kanor, Bojonegoro yang Dilaporkan Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Belum Ditemukan
  • Peringatan Seabad Pramoedya Ananta Toer Bakal Digelar di Blora
  • Seorang Kakek Warga Kanor, Bojonegoro Dilaporkan Tenggelam di Sungai Bengawan Solo
  • Seorang Petani di Bubulan, Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Sawah
  • Babak Play Off Pegadaian Liga 2, Persibo Bojonegoro Unggul atas Persiku Kudus 1-0
  • Tabrakan di Kalitidu, Bojonegoro, Seorang Pemotor Luka Berat, Seorang Lainnya Luka Ringan
  • Belajar dari Gunungkidul: ‘Panen Air Hujan’ untuk Masa Depan Bojonegoro
  • Pertandingan Lanjutan Lawan Deltras FC, Persibo Bojonegoro Mundur Karena Tidak Sesuai Regulasi
  • Pengamat Soroti Kekisruhan Laga Deltras FC Sidoarjo vs Persibo Bojonegoro
  • Hari ini, 2 Rumah di Temayang dan Kapas, Bojonegoro Terbakar, Kerugian Capai Rp 420 Juta
  • Kecelakaan di Balen, Bojonegoro, Seorang Pemotor Meninggal Terlindas Truk
  • Presiden Klub Persibo Bojonegoro Kecewa dan Merasa Sangat Dirugikan atas Putusan PT LIB
  • ‘Drama’ Berakhir, PT LIB Batalkan Gol Persibo Bojonegoro ke Gawang Deltras FC Sidoarjo
  • Komisi Banding PSSI Tolak Banding Persibo Bojonegoro dan Batalkan Putusan Komisi Disiplin
  • Seorang Warga Kanor, Bojonegoro Dilarikan ke Rumah Sakit Setelah Tertembak Senapan Angin
  • Disaksikan Forkopimda, Ketua Ormas PP dan GRIB Blora Sepakat Berdamai
  • Komdis PSSI Koreksi Keputusan Wasit dan Batalkan Gol Persibo Bojonegoro Vs Deltras FC Sidoarjo
  • Dampak Merebaknya Wabah PMK, 2 Pasar Hewan di Blora di Tutup Dua Pekan
  • Tabrakan Motor di Jalan Diponegoro Bojonegoro, Seorang Pemotor asal Tuban Meninggal
  • Polisi Bojonegoro Tangkap Seorang Pelaku Pencurian HP dan Laptop
  • Curi 289 Tabung Gas Elpiji, 2 Pelaku dan Seorang Penadah Ditangkap Polisi Bojonegoro
  • Tertimpa Pohon Tumbang, 2 Ruang Kelas SDN Pejok 1 Kepohbaru, Bojonegoro, Roboh
  • Laga Kandang di Stadion Letjen Soedirman Bojonegoro, Persibo Bantai Rans Nusantara FC 7-0
Rendahnya Minat Siswa Sekolah Dasar Terhadap Kesenian Tradisional

Rendahnya Minat Siswa Sekolah Dasar Terhadap Kesenian Tradisional

KESENIAN tradisional adalah warisan budaya yang tak ternilai harganya, mencerminkan akar budaya suatu bangsa yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
 
Bentuk-bentuk kesenian tradisional seperti tarian, musik, seni rupa, dan pertunjukan teater mengandung makna mendalam dan sejarah panjang yang menceritakan cerita tentang budaya dan identitas suatu masyarakat. Namun, dalam era modern yang didominasi oleh globalisasi dan teknologi, minat siswa terhadap kesenian tradisional cenderung menurun.
 
Mereka lebih terpapar pada hiburan modern seperti musik pop dan film blockbuster. Sementara kesenian tradisional sering dianggap kuno dan tidak relevan dengan gaya hidup mereka.
 
Penting untuk menyadari bahwa melestarikan kesenian tradisional bukan hanya tentang melestarikan warisan budaya, tetapi juga tentang memahami akar-akar budaya kita, memelihara keberagaman, dan mempromosikan rasa kebanggaan akan identitas kita sendiri.
 
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya yang lebih besar untuk mengembangkan minat siswa terhadap kesenian tradisional dan mengintegrasikannya ke dalam pendidikan agar kita dapat menjaga kekayaan budaya yang telah ada selama berabad-abad.
 
Keberagaman seni di Indonesia cukup luas, dari Sabang sampai Merauke memiliki seni yang berbefa-beda terutama dalam bidang seni tradisional atau kesenian tradisional. Yang mana kesenian tradisional memilki ciri khas atau karakteristik berbeda-beda sesuai dengan daerahnya masing-masing.
 
Latar belakang rendahnya minat siswa terhadap kesenian tradisional tercermin dalam perubahan dinamika budaya dan teknologi yang telah merajalela dalam masyarakat. Era globalisasi dan digitalisasi telah menggeser fokus generasi muda dari kesenian tradisional yang kaya akan nilai budaya dan sejarah.
 
Siswa-siswa modern tumbuh dalam lingkungan yang didominasi oleh media digital, hiburan global, dan teknologi canggih, yang membuat kesenian tradisional terasa jauh lebih kurang menarik dan kurang relevan.
 
Selain itu, kurikulum pendidikan yang seringkali terfokus pada mata pelajaran akademis seperti matematika dan sains, dapat mengabaikan pentingnya pendidikan seni tradisional dalam mengembangkan kreativitas, rasa kebangsaan, dan pemahaman tentang akar budaya.
 
Semua faktor ini menciptakan tantangan nyata dalam upaya melestarikan dan membangkitkan minat siswa terhadap kesenian tradisional yang merupakan bagian penting dari identitas budaya kita.
 
Rendahnya minat siswa terhadap kesenian tradisional adalah tanda perubahan budaya yang patut diperhatikan. Era globalisasi dan teknologi telah menggeser perhatian generasi muda dari seni-seni tradisional yang kaya akan nilai budaya dan sejarah.
 
Siswa sering terpapar pada hiburan modern yang lebih cepat, instan, dan mudah diakses, seperti musik pop, film blockbuster, dan media sosial yang memengaruhi preferensi mereka.
 
Kurikulum pendidikan yang lebih menekankan mata pelajaran akademis pun sering mengabaikan peran penting seni tradisional dalam pengembangan kreativitas dan pemahaman budaya.
 
Perlu upaya nyata dari pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk membangkitkan minat siswa terhadap kesenian tradisional, yang seharusnya dianggap sebagai warisan berharga yang harus dilestarikan dan dihargai.
 
Dengan meningkatnya kesadaran akan nilai kesenian tradisional ini, kita dapat melestarikan warisan budaya yang kaya ini dan mewariskannya kepada generasi mendatang.
 
Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Ngaliyan 05, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (25/09/2023), diketahui bahwa minat dan pengetahuan siswa kelas 4 SD terhadap kesenian tradisional, khususnya seni tari, sangat minim.
 
Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya karena sekolah dan tempat tinggal mereka yang berada di daerah kota sehingga kurang mengenal adanya kesenian tradisional.
 
Faktor lain berasal dari lingkungan keluarganya, yang mana siswa terbiasa dengan kehidupan yang modern sehingga minat dan pengetahuannya mengenai kesenian tradisional masih sangat kurang.
 
Terdapat juga faktor lain yang mempengaruhi minat belajar terhadap pembelajaran kesenian tradisional (seni tari) adalah faktor intern dan ekstern. Faktor intern berasal dari dalam diri siswa itu sendiri seperti kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Sedangkan faktor ekstern, faktor yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. (*/imm)
 
 
Penulis: Fajar Ardina Manzilatul Rochmah, Mahasiswa PGSD FIPP Universitas Negeri Semarang dan Dr Eka Titi Andaryani SPd MPd, Dosen PGSD FIPP Universitas Negeri Semarang
 
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Banner Ucapan Hari Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ADS
Berita Terkait

Videotorial

Jelang Pilkada 2024, Kapolres Bojonegoro Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas agar Tetap Kondusif

Berita Video

Jelang Pilkada 2024, Kapolres Bojonegoro Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas agar Tetap Kondusif

Dalam rangka Pilkada Serentak tahun 2024, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi keamanan ...

Opini

Bulan Muharam, Sejarah Awal Tahun Baru Islam

Bulan Muharam, Sejarah Awal Tahun Baru Islam

Tanggal 07 Juli 2024, merupakan hari yang cukup istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, karena hari itu bertepatan dengan ...

Infotorial

Pertamina EP Cepu Dorong Keberlanjutan Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Agrosilvopastura

Pertamina EP Cepu Dorong Keberlanjutan Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Agrosilvopastura

Bojonegoro - Pertamina EP Cepu (PEPC) melalui Program Biru Langit Jambaran Tiung Biru meluncurkan inisiatif agrosilvopastura yang mengintegrasikan pengelolaan kehutanan, ...

Wisata

Wisata Alam Gua Terawang Ecopark Blora Kini Semakin Menarik

Wisata

Wisata Alam Gua Terawang Ecopark Blora Kini Semakin Menarik

Blora - Objek wisata Gua Terawang Ecopark, di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah menjadi salah satu destinasi ...

1737604895.023 at start, 1737604895.2676 at end, 0.24460792541504 sec elapsed