Atap Gedung Sekolah Dasar di Baureno, Bojonegoro Ambrol, Aktivitas Belajar Terganggu
Jumat, 12 Agustus 2022 12:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Diduga karena lapuk dimakan usia, tiga dari enam ruang kelas, gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri Sumuragung Satu, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, rusak parah, sehingga aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut terganggu.
Atap ruang kelas dan ruang guru ambrol, sehingga ruang tersebut tidak dapat dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar, karena dikhawatirkan membahayakan para siswa.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan agar aktivitas belajar mengajar dapat berlangsung. para siswa terpaksa harus digabung atau dikumpulkan dalam satu ruang kelas yang tidak mengalami kerusakan, dengan diberi dinding penyekat.
Para guru dan siswa harus belajar dengan rasa was-was, karena dikhawatirkan sewaktu-waktu atap ruang sekolah yang saat ini kondisinya dinilai masih baik dikhawatirkan sewaktu-waktu dapat ambruk.
Kondisi atap dan plafon SD Negeri Sumuragung Satu, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, yang rusak. (foto: dok istimewa)
Saat awak media ini datang ke sekolah tersebut Kamis (11/08/2022), tampak kondisi ruang kelas gedung sekolah tersebut secara sekilas, tampak biasa atau seperti tidak ada kerusakan. Namun jika dilihat lebih dekat, hampir semua ruang kelas termasuk ruang kantor guru kondisinya cukup memprihatinkan.
Atap genting dan plafon di sejumlah ruangan sebagian telah ambrol. Bahkan tampak dinding bangunan juga mengalami keretakan di sejumlah titik.
Rusaknya gedung sekolah ini sudah terjadi sejak setahun lalu.
Koordinator Pendidikan wilayah Kecamatan Baureno, Suwarno, menjelaskan bahwa pihak sekolah sudah mengajukan usulan renovasi gedung yang rusak tersebut, namun hingga saat ini tak kunjung terealisasi.
"Yang rusak tiga (ruang), tapi sebetulnya yang lain juga rusak. Termasuk kantor. Sudah diajukan perbaikan tapi belum realisasi," tutur Suwarno.
Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Sumuragung Satu, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, yang digabung karena adanya ruang kelas yang rusak. (foto: dok istimewa)
Suwarno menjelaskan bahwa sejak diketahui adanya kerusakan ruang kelas tersebut, pihak sekolah sudah mengantisipasi dengan memindahkan kegiatan belajar-mengajar di ruang kelas yang lain, yang kondisinya masih baik, sehingga saat atap dan plafon kelas tersebut ambrol, di dalam ruang tersebut tidak ada aktivitas.
"Saat ambrol tidak aktivitas belajar. (Para siswa) sudah dipindah. Belajarnya digabung (dengan kelas lain). Diberi sekat" kata Suwarno.
Pihak sekolah berharap renovasi atau perbaikan gedung sekolah yang rusak tersebut dapat segera dilaksanakan aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut tidak terganggu.
"Harapannya segera terealisasi, karena anak-anak ini keselamatannya perlu diperhatikan. Tapi alhamdulillah sudah direspons, tinggal realisasi." kata Suwarno. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo