Kolaborasi dengan EMCL dan Ademos, PBSI Bojonegoro Gelar Pelatihan Cetak 30 Pelatih Berlisensi
Selasa, 07 Oktober 2025 19:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Dalam upaya menjadikan Bojonegoro sebagai "lumbung atlet emas" bulutangkis, PBSI Bojonegoro berkolaborasi dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan Ademos menyelenggarakan Pelatihan Pelatih Bulutangkis Lisensi Kabupaten di GOR Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Selasa (07/10/2025). Sebanyak 30 pelatih muda dari berbagai wilayah di Bojonegoro mengikuti program intensif 4 hari ini dengan tujuan mentransformasi pembinaan atlet dari sekadar insting menjadi metodologi ilmiah berstandar nasional.
Acara pembukaan menjadi penanda keseriusan semua pihak. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bojonegoro Sahari, Ketua PBSI Bojonegoro Abdul Wahid, Public Government Affair (PGA) EMCL Joni Wicaksono, serta perwakilan dari Dinpora Bojonegoro, Pemdes Dolokgede, dan klub/PB se-Kabupaten Bojonegoro.
Ketua Ademos, A Shodiqurrosyad, atau yang akrab disapa Arsyad, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal yang krusial dalam membangun fondasi pembinaan bulu tangkis yang kuat dan berkelanjutan.
"Kami berharap pembinaan atlet di Bojonegoro dapat berjalan lebih sistematis dan berkualitas sehingga mampu menjadi lumbung atlet emas bulutangkis,” ujar Arsyad.
Ketua Ademos, Arsyad, memaparkan pentingnya pelatihan untuk mencetak pelatih buku tangkis berlisensi ini, Selasa (07/10/2025). Foto: Istimewa
Ia menambahkan, semangat yang diusung bukan sekadar perolehan sertifikat, melainkan transformasi cara pandang dan metode kepelatihan.
“Spirit kami bukan hanya tentang sertifikat, tetapi tentang transformasi. Dari pelatih yang hanya mengandalkan insting, menjadi pelatih yang berpegang pada metodologi ilmiah, sportivitas, dan standar etika kepelatihan. Spirit Ademos adalah memberdayakan akar rumput, dari desa ke panggung dunia,” tutupnya, memberikan suntikan inspirasi bagi para peserta.
Dukungan penuh dari EMCL menjadi pilar penting keberhasilan program ini. PGA EMCL Joni Wicaksono, menegaskan bahwa ini adalah bagian dari komitmen perusahaan terhadap pengembangan masyarakat di wilayah operasi mereka.
"Dukungan kami terhadap program ini adalah wujud nyata komitmen EMCL dalam memajukan sumber daya manusia, khususnya di bidang olahraga. Kami percaya bulu tangkis dapat menjadi alat pemersatu dan membangun karakter generasi muda," ujar Joni Wicaksono.
Sementara itu, Ketua PBSI Bojonegoro, Abdul Wahid, menyampaikan rasa syukur atas inisiatif kolaboratif ini. “Kami sangat mengapresiasi program ini. Dengan adanya pelatih-pelatih muda yang berkualitas, pembinaan bulu tangkis di Bojonegoro akan lebih maju dan dapat mencetak atlet-atlet unggul,” tuturnya, menandaskan pentingnya kegiatan ini bagi kemajuan olahraga lokal.
Ketua KONI Bojonegoro Sahari, yang hadir langsung di lokasi, melihat pelatihan ini sebagai investasi strategis untuk masa depan olahraga Kabupaten Bojonegoro.
"Kami dari KONI Bojonegoro menyambut baik dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiasi Ademos dan dukungan penuh dari ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dalam menggelar Pelatihan Pelatih Bulutangkis berlisensi ini," ujar Sahari.
Ia melanjutkan bahwa pelatih adalah kunci utama pencapaian prestasi. Peningkatan kapasitas mereka akan berdampak langsung pada kualitas atlet. "Kegiatan ini merupakan langkah konkret yang sangat strategis dalam memperkuat fondasi pembinaan olahraga di Bojonegoro, khususnya bulutangkis. Pelatih adalah ujung tombak. Dengan adanya standarisasi dan peningkatan kualitas pelatih berlisensi, kami optimis pembinaan atlet-atlet di Bojonegoro akan menjadi lebih sistematis, terukur, dan profesional."
Sahari menutup pernyataannya dengan seruan optimis tentang kolaborasi. "Ini bukan hanya tentang meraih sertifikat, tapi tentang investasi jangka panjang bagi masa depan olahraga kita. Kami berharap para peserta dapat menyerap seluruh materi kepelatihan dengan baik dan segera mengaplikasikannya di klub atau PB masing-masing. Hanya dengan kolaborasi kuat antara organisasi olahraga (KONI dan PBSI), pemerintah, pihak swasta (EMCL), dan masyarakat sipil (Ademos), Bojonegoro dapat benar-benar menjadi lumbung atlet emas yang mampu berbicara di tingkat regional hingga nasional."
Selama empat hari ke depan, 30 peserta akan dibekali materi kepelatihan dari instruktur berlisensi resmi PBSI, memastikan bahwa setiap sesi latihan di tingkat klub/PB di Bojonegoro ke depan akan berpegang pada standar kualitas yang diakui.(red/toh)