News Ticker
  • Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025
  • Rumah Warga Sukosewu, Bojonegoro Terbakar, Kerugian Capai Rp 400 Juta
  • Tabrakan Motor dengan Mobil di Jalan JA Suprapto Bojonegoro, 2 Pemotor Meninggal di TKP
  • Pemerintah Desa Mulyoagung, Bojonegoro Kota, Lantik Kasi Pemerintahan dan Kasi Pelayanan
  • Menjaga Cahaya dari Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro
  • Hadiri ‘Purnama Sastra’ Bojonegoro Edisi Ke-70, Bunda Cantika Baca Puisi ‘Cinta Tanah Kelahiran’
  • Ronggolawe Otocontest Digelar di GOR Mustika Blora, Ratusan Motor Modifikasi Unjuk Gigi
  • EMCL dan Fatayat NU Bojonegoro Gelar Pelatihan Program Peningkatan Akses Air Bersih
  • Viral! Seorang Laki Laki di Kepohbaru, Bojonegoro Rusak Mobil Istrinya di Jalan
  • Pemkab Bojonegoro Hentikan Sementara Operasional PT Sata Tec Indonesia
  • Fokus Penguatan SDM dan Pengembangan Daerah, Pemkab Blora Jalin Kerja Sama dengan IPDN
  • Bangga Beternak Ayam Petelur, Cara Bojonegoro Bergerak Makmur
  • Motor Tabrak Truk di Temayang, Bojonegoro, Seorang Pemotor Meninggal di TKP
  • Seekor Buaya Muncul di Pinggir Sungai di Desa Pagerwesi, Trucuk, Bojonegoro
  • Seorang Tukang Kayu di Kanor, Bojonegoro, Meninggal Tersengat Listrik Mesin Bor
  • PT KAI Laporkan Dugaan Pencurian Rel Kereta Api Bekas ke Polsek Kapas, Bojonegoro
  • Laskar Buah Bagikan Ribuan Paket Daging Kurban pada Warga Tiga Desa di Bojonegoro
  • Mobil Tabrak Motor di Kalitidu, Bojonegoro, Seorang Pemotor Meninggal di Rumah Sakit
  • Bukan Sekadar Kurban, Pekerja Blok Cepu Gotong Royong dengan Warga Sebagai Relawan
  • Akibat Tabung Gas Elpiji Bocor, Gerobak Warung Bakso dan Mi Ayam di Bojonegoro Kota Terbakar
  • Terlibat Kecelakaan Lalu Lintas, Seorang Anak Pengendara Motor di Purwosari, Bojonegoro Meninggal
  • Mensesneg Sumbang Satu Ekor Sapi Kurban Seberat 1,2 Ton untuk Warga Blora
  • Mayat yang Ditemukan di Sungai Bengawan Solo Baureno, Bojonegoro Telah Diketahui Identitasnya
  • Pemkab Blora Raih Predikat Opini WTP Ke-11 dari BPK RI
Fosil Gading Gajah Purba yang Ditemukan di Cepu, Disimpan di Rumah Artefak Blora

Fosil Gading Gajah Purba yang Ditemukan di Cepu, Disimpan di Rumah Artefak Blora

Blora - Penemuan fosil gading gajah purba di bantaran Sungai Bengawan Solo di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Senin (20/05/2024) lalu, telah berhasil dilakukan ekskavasi.
 
Saat ini fosil gading gajah tersebut ditempatkan di Rumah Artefak atau fasilitas penyimpanan benda cagar budaya milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, untuk dibersihkan dan dirawat.
 
Dari data yang dihimpun, fosil gading gajah ini berjenis gajah purba elephas hyudindricus, dengan panjang 155 sentimeter, berat awal 70 kilogram dan memiliki diameter 15 sentimeter.
 
 
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora, Widyarini, dikonfirmasi awak media Rabu (22/05/2024) mengungkapkan bahwa pihaknya bersama tim penyelenggaraan langsung menuju lokasi untuk mengecek keberadaan fosil Gading gajah purba tersebut.
 
"Tim langsung berangkat dan dicek dan hari ini dilakukan kegiatan ekskavasi untuk nanti dikonservasi dan dirawat di Rumah Artefak, fasilitas penyimpanan benda Cagar Budaya milik Pemkab Blora,’’ tutur Widyarini saat ditemui di Rumah Artefak Blora. Rabu (22/05/2024).
 
Widyarini menjelaskan bahwa fosil gading gajah purba tersebut ditemukan Senin sore (20/5/2024). Selanjutnya pihak tim penyelamat melakukan ekskavasi, namun sampai malam belum selesai sehingga akhirnya dilanjutkan pada Selasa (21/05/2024) pagi hari sampai sore,.
 
"Kami lihat di sana ternyata indikasi yang disebutkan tadi benar, bahwa indikasinya adalah fosil gading gajah purba. Kemudian karena kemarin kami pertimbangkan ekskavasi sampai malam. Alhamdulillah berhasil diangkat," tutur Widyarini.
 
 
Widyarini mengungkapkan bahwa fosil gading gajah tersebut ditemukan di bantaran Sungai Bengawan Solo, dengan kondisi sungai yang kering sehingga memudahkan petugas untuk melakukan ekskavasi.
 
"Itu di (bantaran) sungai. Tetapi kan kemarau airnya asat (surut). Alhamdulillah, hasilnya masih bagus gadingnya," kata Widyarini.
 
Sebelumnya, di tempat yang tak jauh lokasi penemuan tersebut juga pernah ditemukan fosil purbakala. Menurutnya di wilayah tersebut juga termasuk wilayah yang sering terdapat temuan barang purba.
 
"Sudah sering ditemukan fosil di sana. Kalau melihat sebelumnya, kemungkinan besar ada komunitas gajah di situ. Ada populasi gajah," ucap Widyarini.
 
Pihaknya menduga, Sungai Bengawan Solo saat ini tidak seperti dahulu kala. Namun pihaknya belum bisa memastikan bahwa ada kemungkinan fosil itu hanyut dari hulu Sungai Bengawan Solo.
 
"Saat ini memang ditemukan di Bengawan Solo tapi bisa jadi transport dari hulu, artinya belum ada kepastian. Tapi yang pasti dulu itu belum bengawan. Kondisi Sungai Bengawan Solo tidak seperti sekarang. Bisa jadi ada pergeseran sungai," ujarnya.
 
 
Widyarini menjelaskan bahwa fosil gading gajah ini berjenis gajah purba elephas hyudindricus. Panjangnya 155 centimeter, berat awal 70 kilogram dan memiliki diameter 15 sentimeter. Di sekitarnya banyak juga terdapat fragmentaris fosil dari individu yang berbeda.
 
"Selama ekskavasi berjalan lancar, karena masyarakat desa sangat mendukung. Termasuk dari komunitas. Memang kita terbantu sama komunitas. Mereka menemukan dan melaporkan kepada kami. Artinya masih ada kepedulian dari masyarakat," kata Widyarini.
 
Saat ini Dinporabudpar Blora telah melaporkan temuan ini kepada Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK).
 
"Pertama kami laporan ke Balai Pelestarian Kebudayaan, nanti ada tindak lanjut dari sana. Sementara kami lakukan konservasi untuk membersihkan dan penyelamatan untuk koleksi dan bahan edukasi. Ini kita simpan di Rumah Artefak menjadi koleksi dan aset pemerintah," kata Widyarini.
 
 
 
 
Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda bernama Trio Nur Koimudin (25) warga Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, pada Senin sore (20/05/2024), menemukan fosil gading gajah purba yang diprediksi berusia ratusan ribu tahun di pinggiran Sungai Bengawan Solo di wilayah Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
 
Trio Nur Koimudin menjelaskan bahwa setelah melihat benar adanya fosil gading gajah tersebut, dirinya langsung melapor kepada Dinporabudpar Kabupaten Blora.
 
"Benda tersebut tertimbun di bebatuan sedimentasi Sungai Bengawan Solo. Setelah saya lihat secara detail terlihat seperti fosil gading gajah. Kemarin langsung lapor pada dinas terkait, agar dicek sama tim yang bersangkutan," ucap Trio Nur Koimudin.
 
Untuk diketahui, Rumah Artefak Blora merupakan tempat penyimpanan benda-benda cagar budaya yang lokasinya berada di area GOR Mustika Blora. Benda-benda yang dirawat di rumah artefak lebih dari 350 koleksi. (teg/imm)
 
 
Reporter: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Berita Terkait

Videotorial

Jelang Pilkada 2024, Kapolres Bojonegoro Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas agar Tetap Kondusif

Berita Video

Jelang Pilkada 2024, Kapolres Bojonegoro Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas agar Tetap Kondusif

Dalam rangka Pilkada Serentak tahun 2024, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi keamanan ...

Opini

Bulan Muharam, Sejarah Awal Tahun Baru Islam

Bulan Muharam, Sejarah Awal Tahun Baru Islam

Tanggal 07 Juli 2024, merupakan hari yang cukup istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, karena hari itu bertepatan dengan ...

Infotorial

Menjaga Cahaya dari Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro

Menjaga Cahaya dari Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro

Bojonegoro - Di Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pendidikan tak hanya hidup di ruang kelas formal. Ia ...

Wisata

Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025

Bojonegoro Bakal Gelar Festival Geopark 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bakal menggelar Festival Geopark 2025. Festival Geopark 2025 ...

1750429760.9266 at start, 1750429761.441 at end, 0.51432585716248 sec elapsed