Ratusan Amunisi Berbagai Ukuran Ditemukan di Gua Lowo, Desa Sumberarum, Dander, Bojonegoro
BPJS Kesehatan Bojonegoro Beri Bantuan pada Pondok Pesantren Al-Ishlah Desa Simo, Tuban
EMCL dan Ademos Gelar Pelatihan Pengelolaan Keuangan bagi Pelaku UMKM di Cepu, Blora
Banjir Bandang Terjang Desa Bobol, Sekar, Bojonegoro, Belasan Rumah Warga Tergenang
Dana Belum Cair, Program Makan Bergizi Gratis di Bojonegoro Dihentikan Sementara
TPK Hotel di Bojonegoro Naik Capai 50,77 Persen, Tanda Kunjungan Wisatawan Meningkat
Pemkab Bojonegoro Gelar Bimtek Penilaian Kesehatan Koperasi
Warga Jetak, Bojonegoro Kota Ditemukan Meninggal Tenggelam di Sungai Bengawan Solo
Cari Ikan di Sungai Bengawan Solo, Warga Kanor, Bojonegoro Ditemukan Meninggal Tenggelam
Pemkab Bojonegoro Raih Penghargaan Keterbukaan Informasi Awards Jawa Timur 2025
53 Persen Penduduk Bojonegoro Adalah Pengguna Internet Aktif
Pemkab Bojonegoro bersama Komisi Informasi Jatim Gelar Sarasehan Keterbukaan Informasi Publik
KI Awards Jatim 2025 Digelar Malam Ini di Bojonegoro
Wujudkan Komitmen Berkelanjutan, PEPC JTB Hijaukan Bojonegoro Melalui Aksi Nyata Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia
ExxonMobil Dorong Penguatan Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas di Bojonegoro
Kemenpora Gelar Festival Olahraga Pendidikan di Bojonegoro
Lapas Bojonegoro Sabet Penghargaan Inovasi Produk Terbaik di Pameran UMKM Kemenimipas RI
Jalin Silaturahmi, PT Sumber Cipta Multiniaga DSO Bojonegoro Gelar Gathering Pelanggan
Tabrak Bak Belakang Truk Parkir, Pengendara Motor di Kapas, Bojonegoro Meninggal Dunia
Desa Trucuk, Bojonegoro Bertekad Jadi Role Model Nasional Pengelolaan Sampah dari Dapur Warga
Ademos dan EMCL Gelar Pelatihan Praktik Buka Toko di TikTok Shop bagi Pelaku UMKM Blora
Desa Gondang Bojonegoro Kembali Diterjang Banjir Bandang, Warga Minta Sodetan Sungai
Runergy, Begini Cara Mengenal Industri Migas di Bojonegoro dengan Berlari
Berita Populer
Viral! Video Penampakan Ular 'Raksasa' di Desa Tumbrasanom, Kedungadem, Bojonegoro
Jumat, 11 Maret 2022 15:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Sebuah video penampakan ular "raksasa" dengan panjang kurang lebih 7 meter sempat viral di media sosial di Bojonegoro.
Dalam video berdurasi 30 detik tersebut, pembuat video harus berhenti saat hendak melintasi sebuah jalan desa, karena ada seekor ular piton atau sanca kembang (python reticulatus) yang sedang menyeberangi jalan desa tersebut.
Dari penelusuran awak media ini, video tersebut direkam di Desa Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, tepatnya di Sendang Joko Cluntang, di Dusun Ringinanom, desa setempat.
Oleh sebagian warga setempat, ular tersebut dianggap sebagai penghuni atau penunggu dari sendang yang dikeramatkan warga desa setempat, di mana setiap tahun di sendang tersebut digelar sedekah bumi.
Keberadaan ular tersebut juga tidak pernah mengganggu warga, dan belum pernah ada hewan ternak warga setempat yang hilang akibat dimakan ular tersebut.
Warga juga meyakini bahwa ular tersebut usianya sudah puluhan tahun, bahkan ada yang meyakini usianya lebih dari seratus tahun.
Video penampakan ular piton 'raksasa' di Desa Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. (istimewa)
Kepala Desa (Kades) Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem, Juminto, ditemui awak media ini di lokasi penampakan ulat tersebut Jumat (11/03/2022) membenarkan bahwa video penampakan ular yang beredar di media sosial tersebut memang berada di desanya, tepatnya di Sendang Joko Cluntang, di Dusun Ringinanom, Desa Tumbrasanom.
.
"Iya benar, (ular) itu di desa kami, dan bertepatan di sendang ini," tutur Kades Juminto
Menurut Kades, ular tersebut sudah sering kali muncul di beberapa tempat di wilayah desa setempat. "Ular itu sering muncul wilayah sekitar sini dan untuk warga sendiri sudah tidak heran, karena seringkali ketemu dengan ular itu, khususnya di Dusun Ringinanom," kata Kades Juminto
Menurutnya, ular tersebut diyakini lebih sering berada di sekitar Sendang Joko Cluntang, karena selain tempatnya rindang, tempat tersebut juga jarang didatangi oleh warga.
"Karena tempatnya agak rimbun, jarang didatangi warga, kemungkinan dengan kondisi seperti ini disenangi oleh ular tersebut," kata Juminto
Lokasi pengambilan video penampakan ular piton di Desa Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. (foto: dok istimewa)
Terkait jenis, umur, dan ukuran ular tersebut, Kades Juminto tidak dapat memastikan, namun ular tersebut panjangnya diperkirakan antara 6 hingga 7 meter. Sementara keberadaan ular tersebut sudah diketahui warga sejak puluhan tahun lalu.
"Ukuran ular itu sekitar enam sampai tujuh meter, seperti terlihat di video itu. Karena untuk badan jalan saja lebarnya lima meter. Untuk jenis ularnya ular piton, tapi kalau melihat batik atau garis-garisnya itu tidak tahu jenisnya apa." tutur Juminto.
Juminto menjelaskan bahwa keberadaan ular tersebut belum pernah mengganggu warga, dan beberapa warga juga sering menjumpai ular tersebut, baik di jalan, di sawah, atau di waduk desa setempat.
"Alhamdulilah tidak pernah mengganggu dan tidak meresahkan warga sekitar. Untuk hewan ternak juga tidak pernah ada yang hilang." kata Juminto
Di akhir keterangannya Juminto menuturkan bahwa sebagian warga setempat menganggap ular tersebut merupakan penunggu atau penghuni dari sendang tersebut.
"Karena sendang ini juga disakralkan oleh warga, dan setiap tahun diadakan sedekah bumi." kata Juminto.
Lokasi Sendang Joko Cluntang di Desa Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, yang diyakini sebagai tempat persembunyian ular piton raksasa. (foto: dok istimewa)
Sementara itu, salah satu warga Desa Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem, Sunaryo (57), kepada awak media ini menyampaikan bahwa menurutnya penampakan ular "raksasa" tersebut secara utuh baru terjadi kali ini.
"Ini baru pertama kali tampak secara utuh, kandang warga hanya menjumpai bagian depan, atau hanya badannya saja, bahkah hanya ekornya saja." tutur Sunaryo.
Menurutnya, penampakan ular tersebut bagi warga desa setempat merupakan hal biasa. Sebagian besar warga yang bertemu dengan ular tersebut menganggap ular tersebut sebagai penghuni Sendang Ringinanom.
"Jadi kalau masalah ular besar ini kayaknya ya sering keluar, tapi orang sini tidak seberapa heboh." tutur Sunaryo.
Saat ditanya apakah pernah orang atau warga yang ingin menangkap ular tersebut, Sunaryo menuturkan bahwa hingga saat ini belum pernah ada.
"Bukan tidak berani, tapi percuma ditangkap. Untuk apa ditangkap, karena tidak pernah merugikan masyarakat. Tidak pernah mengganggu apapun. Cuma dia itu hanya sekilas saja nampak. Itik atau ayam, bahkan anak ayam yang berkeliaran di sekitar sini tidak pernah hilang." kata Sunaryo.
Terkait umur dari ular tersebut, dirinya mengaku tidak bisa memastikan, namun sejak kecil dirinya sudah mengetahui keberadaan ular tersebut.
"Gak bisa menilai umurnya. Kalau menengok pohon yang ada di sendang ini umurnya sudah ratusan tahun, dan ular ini diyakini sejak dahulu kala sudah ada, diperkirakan umurnya sudah puluhan tahun, atau bisa jadi lebih dari seratus tahun." kata Sunaryo. (red/imm)
Jumat, 28 November 2025 19:00 WIB Oleh Tim Redaksi
Bojonegoro Memperingati hari menanam pohon indonesia 2025, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB) menegaskan komitmennya dalam menjaga ...
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...