News Ticker
  • Kebakaran Tabung Gas Elpiji di Kapas, Bojonegoro, 3 Orang Luka Bakar Serius, Satu Orang Luka Bakar Ringan
  • Mobil Rombongan Wisatawan asal Bojonegoro Kecelakaan di Tawangmangu, Karanganyar, 5 Orang Meninggal
  • Banjir Bandang Juga Terjadi di Kecamatan Ngambon, Bojonegoro, Puluhan Rumah Warga Tergenang
  • Banjir Kembali Terjang Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Belasan Rumah Warga Tergenang
  • Banjir Bandang Terjang 5 Desa di Purwosari, Bojonegoro, Puluhan Rumah Tergenang, Satu Jembatan Putus
  • Motor Tabrak Truk Boks dari Belakang, Seorang Pelajar di Kapas, Bojonegoro Meninggal Dunia
  • Polisi Bojonegoro Tangkap 6 Pelaku Premanisme
  • Diduga Hilang Kendali, Truk Bermuatan Sekam Padi Terguling di Margomulyo, Bojonegoro
  • Banjir Terjang Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Sejumlah Rumah Warga Tergenang
  • Banjir Bandang Terjang 3 Desa di Kecamatan Sekar, Bojonegoro, Puluhan Rumah Warga Tergenang
  • Mayat Perempuan yang Ditemukan di Sungai Bengawan Solo Ngraho, Bojonegoro adalah Warga Magetan
  • Sesosok Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Bengawan Solo Ngraho, Bojonegoro
  • Tabrakan Motor di Padangan, Bojonegoro, Seorang Pemotor Meninggal Dunia
  • Kakek Warga Kelurahan Mlangsen, Blora Ditemukan Meninggal di Kamar Rumahnya
  • Kecelakaan di Pertigaan Sumuragung, Sumberrejo, Bojonegoro, Sepasang Pasutri Meninggal Dunia
  • Korban Meninggal Kasus Pembacokan di Kedungadem, Bojonegoro Bertambah Jadi 2 Orang
  • Tertabrak Truk, Seorang Pengayuh Sepeda di Sumberrejo, Bojonegoro Meninggal Dunia
  • Sempat Ada Permintaan Uang Rp 300 Juta, Upaya Damai Kecelakaan di Kedungadem, Bojonegoro Gagal
  • Polisi Kembali Gelar Olah TKP Kecelakaan yang Terjadi 7 Bulan Lalu di Kedungadem, Bojonegoro
  • Diduga Pengemudi Mengantuk, Truk Tabrak Motor di Purwosari, Bojonegoro, 2 Orang Luka-luka
  • Tertemper Kereta Api Ambarawa Ekspres, Seorang Perempuan di Bojonegoro Kota Meninggal
  • 27 Tahun Mengabdi, Mantan Atlet Dayung Blora Ini Akhirnya Diangkat PPPK
  • Peringatan May Day 2025, Bupati Blora Beri Apresiasi pada Para Pekerja
  • Sesosok Mayat Laki-Laki Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Bengawan Solo Kasiman, Bojonegoro
Musim Tanam Kedua, Blora Targetkan Luas Tanah Tambahan 25 Ribu Hektare

Musim Tanam Kedua, Blora Targetkan Luas Tanah Tambahan 25 Ribu Hektare

Blora - Setelah menerima kunjungan kerja Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI untuk peningkatan swasembada pangan pada Sabtu lalu (15/03/2025), Bupati Blora, Dr H Arief Rohman SIP MSi, langsung mengumpulkan seluruh stakeholder pertanian untuk duduk bersama membahas langkah-langkah percepatan musim tanam padi kedua (MT2). Senin siang ini (17/03/2025).
 
Tidak hanya unsur Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) saja yang dikumpulkan Bupati, namun juga seluruh koordinator penyuluh pertanian, Camatbersama Danramil dan Kapolsek, serta perwakilan Kepala Desa hingga Bulog.
 
Rapat yang diselenggarakan di Ruang Pertemuan Setda Blora itu, dipimpin langsung oleh Bupati Arief Rohman, didampingi Sekda Komang Gede Irawadi, Kasdim Blora Mayor Inf Bani, dan Kabag SDM Polres Blora AKP Pujiono.
 
 
Bupati dalam sambutannya menyampaikan bahwa sesuai arahan langsung yang disampaikan Presiden Prabowo Subianti di berbagai kesempatan, termasuk saat retret di Magelang lalu, Pemerintah Daerah diminta untuk mendukung program swasembada pangan. Sehubungan dengan ini, pada Sabtu lalu Dirjen Tanaman Pangan telah ditugaskan oleh Menteri Pertanian untuk monitoring langsung ke Blora.
 
Lebih lanjut Bupati menyampaikan bahwa dalam bulan Maret 2025 ini, Blora berhasil masuk 8 besar nasional produksi panen padinya yaitu sebanyak 28 ribu hektare.
 
“Ini membuktikan bahwa Blora masuk sebagai lumbung pangan nasional, di Jawa Tengah nomor dua setelah Grobogan,” tutur Bupati.
 
 
Untuk itu, pada musim tanam kedua (walikan) di bulan Maret ini, Blora ditarget Kementerian Pertanian bisa tanam lagi LTT (Luas Tambah Tanam) dari target awal 20 ribu hektar jadi 25 ribu hektar,” tutur Bupati.
 
Sehubungan dengan target tersebut, Bupati mengajak seluruh stakeholder bisa melakukan percepatan dan sosialisasi kepada petani. Agar setelah panen, tanah bisa segera diolah untuk ditanami kembali.
 
“Saya ini juga baru sampai dari Jakarta. Tadi malam bertemu Pak Menko Pangan, Zulkifli Hasan diskusi ketahanan pangan sampai jam satu malam. Insha Allah minggu depan seluruh pemerintah daerah di Jawa Tengah juga akan diundang ke Semarang untuk koordinasi program swasembada pangan ini. Jadi kita semua harus fokus program swasembada pangan. Apalagi mayoritas masyarakat Blora merupakan petani,” kata Bupati.
 
Sedangkan untuk mempercepat proses panen, yang diprediski bulan ini puncak panen di Blora. Bupati meminta agar Dinas Teknis bisa mengupayakan penambahan pengadaan combine harvester atau alat mesin panen padi. Bisa Kerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi maupun pusat.
 
“Kendala di lapangan saat ini panennya tidak bisa cepat karena keterbatasan combine. Bahkan harus mendatangkan dari Jawa Timur. Kalau bisa idealnya satu desa satu combine. Agar petani tidak terlalu lama untuk panen, dan mengolah tanahnya kembali untuk MT2,” kata Bupati.
 
 
 
Sementara itu, Sekretaris DP4 Kabupaten Blora Lilik Setyawan SP MM, menerangkan bahwa untuk bulan Maret 2025 ini hingga tanggal 17 sudah ada 10 hektare tanam padi MT2. Sehingga untuk mengejar target 25 ribu hektar dari Kementerian Pertanian masih butuh 15 ribu hektar lagi.
 
“Potensinya untuk MT2 masih ada seluas 37 ribu hektare. Sehingga untuk mewujudkan target dari Kementerian Pertanian 25 ribu hektar, jika kita gerak bersama optimis bisa tercapai. Prediksi cuaca hujan juga masih turun sampai April-Mei nanti,” tutur Lilik Setyawan.
 
 
 
Kasdim Blora Mayor Inf Bani, menyatakan kesiapannya untuk menyukseskan program swasembada pangan ini. Menurutnya ini menjadi bagian dari bela negara dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
 
“Mewakili Pak Dandim hingga Danramil dan Babinsa, kami siap turun untuk sosialisasi dan membantu petani mengawal program swasembada pangan ini. Mulai dari tanam, hingga panen dan penyerahap gabahnya,” ucap Mayor Inf Bani.
 
Pada umumnya untuk MT2 wilayah Blora Selatan dan Timur tidak ada kendala dan bisa dimaksimalkan karena dekat dengan DAS Bengawan Solo. Sedangkan Blora utara dan barat menjadi PR bersama karena debit Kali Lusi tidak sebesar Bengawan Solo. Sehingga Bupati meminta agar jarisan irigasi bisa dimaksimalkan dengan sumber sumber air yang ada. (teg/imm)
 
 
Penulis: Priyo SPd
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo
Berita Terkait

Videotorial

Jelang Pilkada 2024, Kapolres Bojonegoro Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas agar Tetap Kondusif

Berita Video

Jelang Pilkada 2024, Kapolres Bojonegoro Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas agar Tetap Kondusif

Dalam rangka Pilkada Serentak tahun 2024, Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi keamanan ...

Opini

Bulan Muharam, Sejarah Awal Tahun Baru Islam

Bulan Muharam, Sejarah Awal Tahun Baru Islam

Tanggal 07 Juli 2024, merupakan hari yang cukup istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, karena hari itu bertepatan dengan ...

Infotorial

Pertamina EP Cepu Dorong Keberlanjutan Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Agrosilvopastura

Pertamina EP Cepu Dorong Keberlanjutan Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Agrosilvopastura

Bojonegoro - Pertamina EP Cepu (PEPC) melalui Program Biru Langit Jambaran Tiung Biru meluncurkan inisiatif agrosilvopastura yang mengintegrasikan pengelolaan kehutanan, ...

Wisata

Wisata Alam Gua Terawang Ecopark Blora Kini Semakin Menarik

Wisata

Wisata Alam Gua Terawang Ecopark Blora Kini Semakin Menarik

Blora - Objek wisata Gua Terawang Ecopark, di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah menjadi salah satu destinasi ...

1747838231.6774 at start, 1747838232.3272 at end, 0.64983201026917 sec elapsed